Page 71 - E-Modul Pembelajaran Caring dalam Keperawatan
P. 71
Karakter dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang
yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Karakter dimaknai sebagai kualitas
pribadi yang baik, dalam arti tahu kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata
berperilaku baik, yang secara koheren memancar sebagai hasil dari olah pikir, olah
hati, olah raga, dan perpaduan olah rasa dan karsa. Karakter tersusun dari tiga
bagian yang saling berhubungan yakni moral knowing (konsep moral), moral
feeling (sikap moral), dan moral behavior (perilaku moral).
Caring dapat diartikan luas sebagai filosopi, etik dan moral perawat dan
keperawatan, dan menggambarkan kemampuan perawat dalam hal
pengetahuan, sikap dan keterampilan keperawatan. Istilah perilaku caring banyak
digunakan dengan pertimbangan bahwa caring perawat dapat terlihat ketika
dipraktekan atau dilakukan ketika berinteraksi dengan klien.
Teori Caring Swanson menguraikan lima proses caring yaitu: knowing, being,
doing for, enabling, dan maintaining belief, walaupun setiap kategori tersebut
terpisah tetapi tidak dapat dipisahkan. Pertama perawat membantu klien
mempertahankan keyakinannya, perawat mendorong dan membantu klien untuk
memperkuat harapan mereka dan mengatasi kesulitannya. Langkah kedua dalam
proses untuk mempertahankan keyakinan yaitu knowing. Perawat berusaha
memahami situasi klien saat ini, karena ini bisa muncul untuk melatih perawat,
yang menciptakan seseorang dengan rasa tertentu bagaimana kondisi fisik dan
psikologis dapat mempengar uhi seseorang secara keseluruhan. Langkah ketiga
yaitu doing for apabila sudah tahu apa yang terjadi pada klien, lalu bisa
memberikan intervensi pada klien. Proses doing for, diikuti dengan langkah
63