Page 45 - E-Modul Suhu Kalor Berbasis Kearifan Lokal-Sera Okta _Spread
P. 45
F - 32 = 9/5 x °C
F - 32 = 9/5 x 37
F - 32 = 66,6
F = 66,6 - 32
F = 34,6
Maka suhunya adalah 34,6°F
3. Suhu yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, dan dapat dilihat pada
indikator berikut :
Tembokan : jika indikator berwarna merah suhu yang ada berkisar antara 75-80 °C
dengan kategori suhu tinggi, biasanya digunakan untuk memblok (menutup kain
dalam ukuran yang besar).
Klowong : jika indikator berwarna kuning suhu yang ada berkisar antara 60-75 °C
dengan kategori suhu sedang, biasanya digunakan untuk membatik pada garis
atau motif batik yang tipis.
Parafin : jika indikator berwarna hijau suhu yang ada berkisar antara 50-60°C
dengan kategori suhu rendah, biasanya digunakan untuk membatik pada motif
batik tertentu.
4. Canting terdiri dari 3 bagian yaitu :
Cucuk : Carat atau cucuk terletak pada bagian paling depan dan berbentuk seperti
pipa melengkung. Fungsinya untuk jalan keluarnya cairan malam.
Nyamplung : Tempat tampungan cairan malam, terbuat dari tembaga.
Gagang : Pegangan canting, umumnya terbuat dari bambu atau kayu.
Nyamplung cocok digunakan karena atom tembaga terbungkus rapat bersama
dengan elektron bebas hal ini menyebabkan tembaga menjadi konduktor panas
dan penghantar listrik yang baik diantara logam komersil yang lainnya. Tidak hanya
itu tembaga juga memiliki sifat tahan karat dan tahan oleh suhu tinggi. Maka dari
itu penggunaan tembaga untuk canting dirasa cocok digunakan.
5. Pemuaian terdiri dari 3 macam yaitu :
Pemuaian zat padat
Pemuaian zat cair
Pemuaian gas
38