Page 60 - PRODUK SEMINAR DWISINDI
P. 60
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
7. Sifat Kerja Otot
Berdasarkan hubungan kerjanya, otot dibedakan atas otot
anagonis dan otot sinergis.
a. Otot Antagonis
Otot antagonis merupakan otot yang hubungan kerjanya
saling berlawanan, misalnya kerja otot biseps dan triseps
yang menggerakkan lengan. Kerja antagonis otot biseps
dan triseps adalah sebagai berikut:
▪ Jika otot biseps berkontraksi, maka otot triseps akan
relaksasi, sehingga lengan akan bergerak ke atas. Dengan
demikian otot biseps merupakan otot fleksor (untuk
membengkokkan)
▪ Jika otot biseps relaksasi, dan otot triseps berkontraksi,
maka posisi lengan akan kembali ke keadaan semula
(lurus). Dengan demikian otot triseps disebut otot
ektensor (untuk meluruskan)
Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak berlawanan. Contohnya:
1) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan).
Misalnya otot bisep dan otot trisep.
2) Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati
badan). Misalnya gerak tangan sejajar dengan bahu dan
sikapnya sempurna.
3) Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya
gerak kepala dengan menundukkan dan menengadah.
4) Supinator (menengadah) dan pronator
(menelungkup). Misalnya gerak telapak tangan
menengadah dan gerak tangan menelungkup.
Beberapa tipe gerak tubuh yang ditimbulkan oleh
otot, tulang, dan persendiannya:
a) Fleksi, yaitu gerak menekuk, ditimbulkan oleh otot
fleksor misalnya pada siku, lutut,ruas-ruas jari.
b) Ekstensi, yaitu gerak meluruskan, ditimbulkan oleh
otot ekstensor misalnya pada lengan.
50