Page 32 - E-MODUL Ekonomi bag 2
P. 32
Back to Peta Konsep
makin luas sehingga diharapkan dapat mengurangu pengangguran.
d. Memenuhi kebutuhan tiap negara.
Kegiatan impor dapat memenuhi kebutuhan suatu negara, dan negara yang
memiliki kelebihan hasil produksi dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang
membutuhkan sehingga kebutuhan setiap negara akan tercukupi.
e. Mendorong kegiatan produksi secara optimal.
Tujuan perdagangan internasional untuk memperluas pasar internasional
sehingga cakupan pemasarannya juga semakin luas. Semakin luas wilayah
pemasarannya, maka kegiatan produksi negara yang bersangkutan juga makin
meningkat.
C. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Terjadinya perdagangan internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor pendor
ong dan faktor penghambat. Faktor pendorong perdagangan internasional adalah
sebagai berikut.
a. Adanya manfaat atau keuntungan dari perdagangan yang dilakukan.
Motif atau pendorong terjadinya perdagangan adalah salah satu atau kedua
belah pihak melihat adanya manfaat atau keuntungan tambahan yang dapat diperoleh
dari pertukaran atau perdagangan.
b. Perbedaan kekayaan alam setiap negara.
Setiap negara mempunyai kekayaan alam yang berbeda, sehingga hasil
pengolahan alam yang dinikmati juga berbeda-beda sesuai dengan kekayaan atau
sumber daya yang dimiliki. Oleh karena sumber kekayaan alam yang dimiliki suatu
negara sangat terbatas, sehingga diperlukan kegiatan jual beli atau perdagangan.
c. Adanya perbedaan faktor produksi.
Hal ini mengakibatkan perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
membuat barang, bisa jadi suatu negara memerlukan biaya tinggi untuk memproduksi
barang tertentu. Sehingga negara tersebut bermaksud mengimpor barang dari luar
negeri Karena biayanya dianggap lebih murah.
d. Adanya keterbatasan kemampuan suatu negara.
Keterbatasan yang dimaksud disini adalah kekayaan alam maupun yang
lainnya, tidak semua barang yang dibutuhkan oleh suatu negara mampu untuk
diproduksi sendiri. Untuk itulah diperlukan jual beli atau perdagangan antarbangsa.
25