Page 31 - E-Modul Optik
P. 31
8
= = = 3 × 10 /
1
=
2
=
2
ℎ
= =
ℎ
Secara kualitatif, persamaan diatas dinyatakan
sebagai “Indeks bias mutlak adalah hasil bagi antara
cepat rambat cahaya dalam vakum/udara dengan
cepat rambat cahaya dalam suatu medium”.
2. Hubungan Antara Frekuensi Cahaya dengan
Indeks Bias Sumber
Ketika suatu gelombang merambat dari suatu medium https://pin.it/1TW3wvT
ke medium lainnya, cepat rambat gelombang dan Teleskop merupakan
salah satu penerapan dari
panjang gelombang akan berubah, sedangkan nilai pembiasan cahaya pada
lensa cembung. Apakah
frekuensi akan tetap. Sama halnya dalam peristiwa, kamu tahu, siapa penemu
teleskop? Dalam hal ini
nilai frekuensi cahaya tetap/tidak berubah. Sehingga masih ada beberapa
perdebatan para ahli
= = , karena hubungan = berlaku untuk untuk menentukan siapa
2
1
penemu pertama teleskop.
kedua medium. Maka ditemukan persamaan sebagai Beberapa nama ilmuwan
yang disebut sebagai
berikut. penemu teleskop yaitu
Hans Lippershey dengan
= dan = temuan teropong bintang
1
1
2
2
yang hanya mampu 3x
3. Hubungan Antara Panjang Gelombang Cahaya perbesaran. Selain
dengan Indeks Bias Lippershey ada nama
Galileo Gallilei dengan
Karena kecepatan rambat cahaya dalam suatu zat temuan teropong bintang
yang dapat melihat
berbeda untuk semua panjang gelombang, sehingga dengan jelas benda-benda
langit yang ada di sekitar
indeks bias bergantung pada panjang gelombang. tata surya. Berkat temuan
teropong ini pun, Galileo
Semakin kecil panjang gelombang cahaya maka Gallilei memiliki
semakin besar indeks bias cahaya tersebut. Hubungan pendapat bahwa
permukaan bumi tidak
antara panjang gelombang cahaya dengan indeks bias rata.
dapat diperoleh dari persamaan sebelumnya.
22