Page 9 - Buku Instruktur_Versi WEB2
P. 9
PANDUAN INSTRUKTUR
PELATIHAN DASAR KONVERSI MOBIL LISTRIK
A. Latar Belakang
Kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi merupakan salah satu
komponen yang sangat penting bagi perkembangan kegiatan perekonomian,
sosial dan budaya, karena berperan sebagai alat yang memungkinkan
pergerakan orang dan/atau barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya
dalam waktu relatif singkat, efisien dan efektif. Sepanjang satu dekade ini
industri otomotif dipaksa melakukan inovasi untuk menciptakan mobil yang
sehemat mungkin mengkonsumsi bahan bakar, baik karena kenaikan harga
minyak yang luar biasa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
maupun pertimbangan lingkungan yang makin gencar diserukan di seluruh
penjuru dunia. Perkembangan teknologi kendaraan bermotor semakin
mengarah pada keunggulan safety environment. Hal ini sesuai dengan
moto keselarasan antara tuntutan perbaikan kualitas hidup manusia dan
perlindungan terhadap lingkungan hidup. Beberapa industri kendaraan
bermotor telah menjawab tuntutan lingkungan dengan menciptakan
kendaraan bermotor yang semakin mendekati konsep zero emission vehicle.
Salah satu kendaraan yang dikembangkan adalah kendaraan/mobil hybrid
dan mobil listrik.
Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam, turut berperan aktif
dalam program net zero emission sesuai dengan yang telah dicanangkan
dalam Paris aggreement. Salah satunya dikeluarkannya Peraturan Menteri
Perhubungan (Permenhub) tentang konversi kendaraan listrik beroda empat
atau lebih. Sebelumnya telah dikeluarkan pula Permenhub tentang konversi
kendaraan roda dua. Peraturan menteri ini untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat untuk mendapatkan mobil listrik dengan harga yang terjangkau
dan tidak menambah jumlah kendaraan. Permen tersebut tidak hanya untuk
kebutuhan legalitas kendaraan konversi, namun termasuk legalitas bengkel
yang akan melakukan konversi.

