Page 154 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 154

  Anatomi Fisiologi Manusia  




                     Hormon disekresikan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga konsentrasinya dalam
               darah sangat rendah. Namun karena mereka beraksi pada sel yang memiliki resptor spsifik,
               sehingga tidak diperlukan jumlah besar untuk memberikan efek. Secara kimia hormon dapat
               dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu steroid yang diturunkan dari kolesterol
               dan nonsteroid yang diturunkan dari asam amino, peptida atau protein.
                     Eikosanoid  adalah  kelompok  lainnya  dari  molekul  yang  disekresikan  oleh  sel  yang
               menyebabkan  aksi  spesifik  pada  sel  lainnya.  Molekul  lipid  beraksi  sebagai  sinyal  parakrin
               karena mereka dilepaskan ke dalam cairan interstisial dan biasanya mempengaruhi hanya
               pada sel di dekatnya. Contohnya leukotrin dan prostaglandin. Progtaglandin menghasilkan
               berbagai  efek  mulai  dari  meneyebabkan  inflamasi  dan  pembekuan  darah  untuk
               meningkatkan kontraksi uterus dalam proses melahirkan dan meningkatkan tekanan darah.
               Leukotrin  membantu  mengatur  respon  imun  dan  menyebabkan  inflamasi  dan  beberapa
               reaksi alergi.

               MEKANISME KERJA HORMON

                     Semua  hormon  memberikan  efeka  nya  melalui  pengikatan  pada  reseptor  sel  target
               untuk  hormon  tersebut.  Semakin  banyak  reseptor  yang  berikatan  dengan  hormonnya
               semakin  besar  juga  efek  yang  ditimbulkannya  pada  sel  target.  Semua  hormon
               memepengaruhi sel target dengan mengubah aktivitas metabolik mereka. Misalnya mereka
               dapat  mengubah  laju proses  seluler  secara umum  atau  mereka  dapat menyebabkan  atau
               menghambat  proses  seluler  spesifik.  Hasil  akhir  dari  semua  ini  adalah  untuk
               mempertahankan  homeosatsis.  Misalnya  epinefrin  atau  adrenalin  yang  mungkin  sudah
               sering kita dengar, dapat kita jadikan salah satu contoh yang baik untuk menjelaskan respon
               akurat yang ditimbulkan bergantung pada jenis sel target. Ketika hormon epinefrin terikat ke
               sel  otot  polos  tertentu  di  dinding  pembuluh  darah,  dia  akan  menstimulasi  dinding
               pemebuluh darah tersebut untuk bekontraksi. Ketika epinefrin berikatan ke sel lain selain
               dari sel otot dia akan memberikan efek yang sangat berbeda, dimana dia tidak menyebabkan
               sel ini untuk berkontraksi.

               Hormon umumnya menghasilkan satu atau lebih perubahan berikut:
               1.    Merubah  permeabilitas  membran  palsma  atau  potensial  membran  atau  keduanya
                     melalui pembukaan atau penutupan kanal ion.
               2.    Menstimulasi sintesis enzim atau protein lainnya dalam sel.
               3.    Mengaktifkan atau menonaktifkan enzim
               4.    Menginduksi aktivitas sekresi
               5.    Menstimulasi mitosis








                                                           148
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159