Page 21 - E-MODUL GURU
P. 21

2. Fase Folikuler/Pra-ovulasi

                            Pada fase ini, hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang


                            merangsang  pembentukan  Follicle  Stimulating  Hormone  (FSH).
                            FSH  akan  merangsang  pembentukan  folikel  primer  di  ovarium


                            sampai  akhirnya  folikel  matang  dan  akan  menjadi  folikel  de  graaf.
                            Folikel  de  graaf  kemudian  menghasilkan  hormon  estrogen  yang


                            merangsang        pembentukan         endometrium.         Estrogen       juga
                            mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa.




                        3. Fase Ovulasi

                            Adanya  peningkatan  kadar  estrogen  mengakibatkan  terhambatnya

                            pembentukan  FSH  sehingga  hipofisis  melepaskan  Luteinizing

                            Hormone  (LH).  LH  merangsang  pelepasan  oosit  sekunder  dari

                            folikel de graaf sehingga terjadi peristiwa ovulasi. Ovulasi biasanya

                            terjadi pada hari ke-14 dihitung sejak hari pertama menstruasi.



                        4. Fase Luteal/Pasca-ovulasi

                            Pada  tahap  ini,  LH  merangsang  folikel  yang  telah  kosong  menjadi

                            korpus  luteum  (badan  kuning).  Korpus  luteum  tetap  menghasilkan

                            hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sama dengan

                            estrogen  memacu  pembentukan  endometrium.  Progesteron  juga

                            merangsang  sekresi  lendir  pada  vagina  dan  pertumbuhan  kelenjar

                            susu. Hal ini berguna untuk persiapan penanaman zigot dalam uterus

                            setelah terjadi pembuahan (fertilisasi). Jika sampai akhir fase ini tidak

                            terjadi pembuahan, maka akan kembali ke fase menstruasi.











           Sistem Reproduksi Manusia                                                                             14
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26