Page 93 - FIKIH_ MI_ KELAS_ IV_KSKK_2020_CompressPdf
P. 93
Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda:
َ
َ
َ َ
ُ َ َ
ً ْ َ َ
َ
َ ً
ْ
ْ
ْ ْ
َ َ ُّ
َ َ
ُ َ ُ
ُ ُ
ُ ْ َ ٌ ْ ُ ٌ ُ َ َ
ْ
َ
لو ًلذو َ هاًب هاطغؤ لا َ ب ةسخالآو ايهدلا سمؤ ًم ارحخ هللا ٌإظٌ ملظم لجز اهلفاىً لا تغاظل ليللا ىف نب
ِ
ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
َ َ
ْ
ٍَ تليل
Artinya:
“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim memanjatkan doa pada
Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan
Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR. Muslim)
Para ulama menafsirkan “suatu aktu” tersebut yaitu sepertiga malam terakhir. Misalnya
malam bermula dari pukul 18.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB berarti waktu malam adalah 10
jam yang jika dibagi menjadi 3 akan mendapatkan 3 jam 20 menit. Waktu sepertiga malam yang
awal adalah pukul 18.00 WIB – 21.20 WIB, waktu sepertiga malam yang tengah adalah pukul
21.20 WIB – 00.40 WIB dan waktu sepertiga malam terakhir adalah pukul 00.40 WIB – 04.00
WIB.
Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa apabila kita sebagai seorang Muslim memanjatkan
doa pada sepertiga malam terakhir maka akan Allah kabulkan doa-doa kita. Oleh karena itu,
jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan oleh Allah ini untuk menghidupkan sepertiga
malam terakhir dengan banyak beribadah. Cara menghidupkan malam (qiyamul lail) dapat
ditempuh dengan banyak cara misalnya membaca al-Qur‟an, belajar, berzikir maupun shalat
malam.
Salah satu ibadah yang selalu dilaksanakan oleh Rasulullah dalam rangka qiyamul lail
adalah shalat tahajjud. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa beliau Rasulullah Saw. shalat
hingga kakinya bengkak. Ri ayat tersebut diceritakan oleh sabahat Mughiroh Bin Syu‟bah.
Riwayat tersebut yaitu:
ْ َ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ْ َ
دكو اره فليجؤ هل ليلف هامدك ذخفخها ىتح ىلص - ملطو هيلغ الل ىلص - ىبىلا نؤ تبػش ًب ةرحغتهإا ًغ
ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ
َ
َ
َ
َ
ُ َ ً ْ َ ُ ُ َ َ
َ َ ُ
َ َ
َ َ َ ْ َ
َ َ َ
َ َ َ
ْ
ً
َ
َ
َ
. ملظم هاوز .ازىيش ادبغ نىوؤ لَفؤ:ٌالف سخإج امو ًبهذ ًم مدلج ام ًل هللا سفغ
ِ
ِ
Artinya:
Dari Mughirah bin Syu‟bah, bahwasannya Nabi Saw. melaksanakan shalat hingga kedua mata
kakinya bengkak. Lalu dikatakan kepadanya, “Mengapa engkau membebani dirimu, padahal
Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab,
“Bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?.” (HR. Muslim).
FIKIH KELAS IV MI 81