Page 13 - Sistem Gerak pada Manusia
P. 13
2 Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Tulang keras
berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang keras (osteosit) terbentuk
dari osteoblas (sel tulang muda). Osteosit terdapat dalam ruangan yang disebut
lakuna. Antarlakuna tersebut dihubungkan oleh kanalikuli yang berisi sitoplasma dan
pembuluh darah. Kanalikuli berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur (kalsium) dan sedikit
mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang
menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan
atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral. Kondral meliputi
perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang keras,
sedangkan kondral adalah penulangan pada tulang rawan.
Tulang keras dibedakan menjadi dua yaitu tulang kompak (tulang padat) dan
tulang spons (tulang berongga). Contoh tulang kompak terdapat pada tulang pipa,
sedangkan contoh tulang spons terdapat pada bagian epifisis tulang pipa. Matriks
tulang keras (tulang kompak) mengandung zat kapur, fosfat, dan serabut kolagen.
Adapun matriks tulang spons mengandung sumsum tulang atau sel-sel lemak.
Gambar 9. Tulang Keras
10