Page 123 - AL-QURAN HADIS_MTs_KELAS_VII_KSKK_2020
P. 123
Hadis tersebut menjelaskan bahwa penyakit merupakan sebab
pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dengan hati,
pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuh.
Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang
pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah Swt. (QS. asy-Syuura [42]: 30)
َ
ُ
َ
َ
َ
ُ
َ ٓ
ُ
ِۗ ْ
َ ْ
ُْ ْ ّ ْ َ َ
َ َ
ْ َ ْ ْ َ َ ْ ْ ْ ْ َ َ
َ
رحثﻛ ﻫﻋ اﻮﻔﻌَو ﻥﻝًﺫًا ذبﺴﻛ اﻤبﻓ تبِﺼﻣ ﻫﻣ ﻥﻝباﺻا اﻣو
ِ ٍ
ِ
ٍ ِ
ِ
ِ
“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura [42]: 30)
1. Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa tingkatan-tingkatan iman
seluruhnya (berkisar) antara sabar dan syukur.
2. Kehidupan seorang mukmin seluruhnya bernilai kebaikan dan pahala di
sisi Allah, baik dalam kondisi yang terlihat membuatnya senang ataupun
susah.
3. Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada
Allah ketika senang dan bersabar ketika susah, maka dalam semua
keadaan dia senantiasa ridha kepada Allah dalam segala ketentuan takdir-
Nya, sehingga kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi
nikmat dan anugerah baginya.
4. Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika
ditimpa musibah, sehinngga semua dosa dan keburukan akan
menimpanya, dosa di dunia karena ketidaksabaran dan ketidakikhlasannya
terhadap ketentuan takdir Allah, sehingga meedapatkan kesengsaraan.
107 AL QUR’AN HADIS KELAS VII