Page 13 - Peradaban Hindu-Buddha Pekalongan
P. 13
lagi, dan diganti dengan erosi lateral, proses pengendapan
sangat besar, sudah banyak kelokan-kelokan sungai dan
sudah terbentuk pemotongan-pemotongan sungai karena
kelokan tadi sehingga terbentuk danau tapal kuda (oxbow
lake), Penampang sungai berbentuk U, sudah terbentuk
dataran banjir (floodplain) yang luas/lebarnya melebihi jalur
kelokan (meander belt), Sudah terbentuk endapan-endapan
pasir pada kelokan-kelokan sungai atau pada sungainya
sendiri yang disebut sand bar (Lobeck, 1939; Thornbury,
1964).
Dataran pantai, cukup lebar dan cenderung menyempit ke
arah selatan. Yakni mulai dari wilayah Doro, kontur tanah
sudah mulai merupakan lahan perbukitan sebagai bagian
dari rantai perbukitan Rogojembangan yang mencapai
puncaknya pada ketinggian 2000 meter. Kontur pegunungan
Rogojembangan dan bukit-bukit lainnyan dibentuk oleh
berbagai peristiwa vulkanik yang mendominasi pusat Jawa.
Lembah dan bukit-bukit, mengikuti orientasi utara-selatan
ditentukan oleh kehadiran Gunung Prahu, Kemulan dan
Kendalisodo. Di bagian yang lebih tinggi dari pegunungan
(daerah Petungkriyono dan Paninggaran) di dominasi oleh
lembah sempit dan lereng curam. Di bagian tengah (di bawah
ketinggian 800 m di atas permukaan laut), lanskap mendatar,
terutama di sekitar kota-kota Kajen, Bojong dan Karangwuni.
Pekalongan 5