Page 20 - Buku Panduan COFRESH
P. 20
2. Gunakan Ekstrak Kopi yang Jernih
Kualitas ekstrak kopi sangat menentukan
hasil akhir sabun cair. Jika ekstrak kopi
yang digunakan masih mengandung
ampas atau partikel kecil, maka sabun
dapat mengalami pengendapan atau
bahkan berbau tidak sedap setelah
beberapa waktu.
Untuk mendapatkan ekstrak kopi yang jernih, pastikan proses penyaringan
dapat dilakukan dengan baik. Setelah menyeduh kopi, saring ekstraknya
menggunakan kertas saring kopi untuk memastikan tidak ada ampas yang
masuk ke dalam sabun. Selain itu, gunakanlah kopi murni tanpa tambahan
gula atau susu, karena bahan tambahan ini dapat mempengaruhi kestabilan
sabun. Pada proses pembuatan sabun cair, pastikan ekstrak kopi benar-benar
dingin sebelum ditambahkan ke dalam sabun. Ekstrak kopi yang masih panas
bisa menyebabkan bahan lain dalam sabun menggumpal atau terpisah.
3. Tambahkan Minyak Nabati untuk Menambah Kelembapan
Sabun berbahan dasar surfaktan bisa
terasa sedikit mengeringkan kulit,
terutama jika digunakan dalam jangka
waktu lama. Selain gliserol, yang
dikenal sebagai humektan alami yang
mampu menarik dan mempertahankan
kelembapan kulit, minyak nabati
seperti minyak zaitun, minyak kelapa,
minyak almond, atau minyak jojoba
juga bisa digunakan sebagai alternatif
atau tambahan pelembap dalam
formula sabun.
Minyak nabati ini kaya akan asam lemak esensial dan vitamin yang membantu
menjaga kelembutan serta kelembapan kulit setelah mencuci tangan. Dalam
formulasi sabun cair, minyak nabati dapat ditambahkan dalam jumlah 5-10 mL
per 1 liter sabun untuk memastikan keseimbangan antara daya pembersih dan
efek melembapkan. Namun penting untuk memperhatikan takarannya, jangan
menambahkan terlalu banyak minyak nabati ke dalam sabun karena dapat
membuat sabun menjadi terlalu licin dan mengurangi daya pembersihnya.
COFRESH - Coffee Refreshing Paper Soap 19