Page 10 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI DESEMBER 2022-Versi Online
P. 10

JENDELA UTAMA




            rah r.a., ia berkata, “Ada seorang
            laki-laki datang kepada Rasulullah
               , lalu ia bertanya, ‘Wahai Rasu-
            lullah, siapakah orang yang paling
            berhak aku perlakukan dengan
            baik?” Beliau menjawab, “Ibu-
            mu.” “Lalu siapa  lagi?” “Ibumu”
            “Siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi”
            “Bapak mu.”  (HR:  Al-Bukhari  dan
            Muslim).
               Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di      Hadis ini menekankan kepada
            dalam kitabnya  Fathul Bari’ me-    ibu, bukan berarti kita me nga-
            ngutip pendapat Ibnu Battal ten-    baikan bapak/ayah. Nabi     ber-
            tang alasan Nabi      mengulang     sabda,  ‘’Jagalah  kasih  sayang
            kata “IBU” sebanyak tiga kali da-   terhadap bapakmu, jangan kamu
            lam hadis tersebut. Menurut Ibnu    putuskan. Karena kalau kamu pu-
            Battal, hal ini disebabkan karena   tuskan, niscaya Allah menjadikan-
            sosok ibulah banyak menanggung      mu hina’’. (HR: Bukhori).
            derita, saat mengandung, melahir-
            kan, dan menyusui.                  Hari Ibu
               Diriwayatkan Abul Hasan Al-         Islam memerintahkan umat-
            Mawardi,  suatu hari, seorang  la-  nya berdoa  pada ayah/ibu, dan
            ki-laki datang kepada Rasulullah    memuliakannya setiap hari, hing-
               .  Ia  menerangkan  perihal  ke-  ga sampai akhir hayat. Ini berbeda
            baikan pada ibunya.                 dengan orang Barat yang mem-
               Ia   mengaku     menyerahkan     peringati hari ibu setahun sekali.
            seluruh hasil usahanya kepada          Al-Quran tidak mengenal “Hari
            ibunya, tidak bermasam muka, ti-    Ibu”, sebab dalam Islam, ibu selalu
            dak melawan dengan kata-kata        berharga setiap hari.  Hatta,  jika
            kasar, bahkan ia menggendong        ibu kita adalah  seorang musyrik,
            ibunya di atas punggungnya jika     Allah  tetap  memerintahkan  ber-
            bepergian.                          bakti, selama bukan hal maksiat.
               Lalu ia bertanya pada Nabi   ,      “Dan jika keduanya memaksa-
            “Sudahkah dengan cara itu saya      mu    untuk    mempersekutukan
            membalas budi baik ibu saya, ya     denganKu sesuatu yang tidak
            Rasulullah?’’  Nabi menjawab,       ada   pengetahuanmu      tentang
            ‘’Belum, walaupun sekadar mem-      itu, maka janganlah kamu me-
            balas satu tarikan napas.’’         ngikuti keduanya, dan pergaulilah
               Lelaki itu lantas bertanya,      keduanya  di dunia dengan  baik,
            ‘’Mengapa?’’                        dan ikutilah jalan orang yang
               “Ibumu memeliharamu karena       kembali kepada-Ku, kemudian
            ia menginginkan kamu berumur        hanya kepada-Kulah kembalimu,
            panjang,  sedang  kamu  meme-       maka Kuberitakan kepadamu
            lihara dia tetapi kamu inginkan dia   apa yang telah kamu kerjakan.”
            segera mati.’’                      (QS: Luqman [31]: 15).*




             6   MULIA | Jumadil Awal 1444/Desember 2022
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15