Page 160 - 9. PAI KLS 9
P. 160

Artinya:  “Diriwayatkan  dari  Anas  bin  Malik  r.a  katanya:  Rasulullah  saw.
                                 bersabda: Allah Swt. mengutus Malaikat ke dalam rahim. Malaikat
                                 berkata: “Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani.” Setelah beberapa
                                 waktu Malaikat berkata lagi: “Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal
                                 darah.” Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata
                                 lagi: “Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal daging.” Apabila Allah
                                 Swt. membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia,
                                 maka Malaikat berkata: “Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan
                                 lelaki  atau  perempuan?  Sengsara  atau  bahagia?    Bagaimana
                                 rezekinya?  Serta bagaimana pula ajalnya?”  Segala-galanya dicatat
                                 ketika masih di dalam kandungan ibunya. (H.R. Bukhari dan Muslim)
                                    Hadis  di  atas  menjelaskan  bahwa  jenis  kelamin,  sengsara  atau
                             bahagia,  rezeki,  ajal  telah  ditentukan  Allah  Swt.  sejak  manusia  berada
                             dalam kandungan ibunya. Ketika seorang manusia terlahir ke dunia ini
                             dan mengalami peristiwa-peristiwa tertentu, berarti ia telah ditakdirkan
                             Allah Swt. seperti peristiwa yang ia alami tersebut.  Untuk memperjelas
                             pengertian qa«±’ dan RBEBS, perhatikan contoh berikut ini:



                                Seseorang bernama Elya saat ini belajar di Pondok Pesantren
                             Modern Gontor. Sebelum Elya lahir ke dunia, bahkan sejak zaman
                             azali Allah Swt. telah menetapkan bahwa seorang anak bernama
                             Elya  kelak  akan  belajar  di  Pondok  Pesantren  Modern  Gontor.
                             Ketetapan Allah Swt. sejak zaman azali itulah yang disebut qada,
                             kemudian kenyataan yang terjadi saat ini disebut qadar


                                Berdasarkan contoh di atas dapat diketahui bahwa antara qa«±' dan
                             qadar  terdapat  hubungan  erat  dan  merupakan  satu  kesatuan.  Qa«±'
                             merupakan    ketentuan,  kehendak  dan  kemauan  Allah  Swt.  Sedangkan
                             qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah Swt. Qa«±' dan RBEBS
                             biasa dikenal dengan istilah takdir.

                                Beriman  kepada  qa«±’  dan  RBEBS  merupakan  rukun  iman  yang
                             keenam. Iman kepada qa«±’ dan RBEBS dalam ungkapan sehari-hari lebih
                             dikenal dengan sebutan iman kepada takdir. Iman kepada takdir berarti
                             percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya
                             sehat dan sakit, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan
                             kehendak dan ketentuan Allah Swt.
                                Perhatikan !rman Allah dalam Q.S ar-Ra’du/13 ayat 8 berikut ini:






                         Artinya:  “Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya” (Q.S ar-Ra’du/13:8)





                      152   Kelas IX SMP/MTs
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165