Page 181 - Buku Murid Bahasa Indonesia untuk SD_MI Kelas VI - Fase C
P. 181

“Frida kenapa?” tanya Roni.               tangan membantunya.


                          Muti hanya mengangkat bahu.                  “Jangan khawatir Frida, berat sama
                                                                    dipikul, ringan sama dijinjing, iya kan?”
                          Roni dan Salim juga mengangkat            balas Muti.
                       bahu dan menjauh.
                                                                       Tiba-tiba pintu diketuk dan
                          Muti memutar otak. Siapa yang bisa        masuklah Bu Anita.
                       membantu Frida dalam situasi seperti
                       ini? Mungkin dia bisa meminta tolong            Muti menceritakan kejadian yang
                       pada Agni, ketua kelas, tetapi Agni pun  menimpa  Frida.  Bu  Anita  memuji
                       belum pernah mengalami hal seperti  tindakan Muti, Salma, dan Agni yang
                       yang terjadi pada Frida. Bagaimana  membantu temannya. Bu Anita juga
                       dengan Salma? Sepertinya dia yang  meyakinkan  Frida  bahwa  yang  dia
                       paling dewasa di kelas enam, sudah  rasakan itu normal. Wajar ketika anak
                       banyak makan asam garam.                     perempuan takut dan cemas ketika
                                                                    mendapatkan haid pertama di waktu
                          Pucuk  dicinta  ulam  tiba,  dari         dan tempat yang tidak terduga. Karena
                       kejauhan tampak Agni dan Salma               itu, SD Pesisir menyediakan pembalut
                       berjalan menghampiri mereka.
                                                                    wanita  dan  pakaian  dalam,  serta
                          “Kami tahu dari Roni. Ada apa  meminjamkan seragam untuk ganti,
                       dengan Frida?” tanya Agni.                   demi mengantisipasi kejadian seperti
                                                                    ini.
                          “Sepertinya dia mens pertama kali,”
                       jawab Muti.                                     “Teman  barumu  itu  datangnya
                                                                    memang tidak bisa disangka-sangka,
                          Salma segera berkata, “Ayo, kita          Frida,” kata Bu Anita sambil tersenyum.
                       antar ke UKS saja. Di sana ada pembalut      Semua ikut tertawa.
                       dan seragam yang bisa dipinjam untuk
                       ganti.”                                         ***

                          Mereka  berempat  menuju  UKS.               Esok harinya, Frida berangkat
                       Salma membantu Frida mengganti  sekolah  dengan  langkah  lebih
                       rok seragam. Salma juga mengajari  ringan. Dia membawa rok seragam
                       cara memakai pembalut. Setelah  pinjaman dari sekolah yang sudah
                       membersihkan diri dan berganti rok,  dicuci. Barangkali hari ini ada yang
                       Frida tampak lebih tenang. Dia tidak  membutuhkan, pikirnya. Frida masih
                       menangis lagi meskipun matanya masih  canggung memakai pembalut, tapi dia
                       memerah. Agni membelikan teh panas  pikir lama-lama juga akan terbiasa.
                       untuk Frida di kantin agar temannya             Tadi malam dia membaca-baca buku
                       itu  merasa  lebih  nyaman.  Dia  juga       kecil yang diberikan Bu Anita tentang
                       melaporkan kejadian itu ke Bu Anita.
                                                                    menstruasi. Isinya segala hal yang ingin
                          Di UKS, Frida berterima kasih  dia ketahui: cara menjaga kebersihan
                       kepada teman-temannya yang ringan  dan kesehatan saat menstruasi, mitos






                                                                                Bab 7 | Aku Bisa Berempati       171
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186