Page 10 - DESIGN MODUL REPRODUKSI_Neat
P. 10
2
Fungsi organ reproduksi dikendalikan oleh hipotalamus yang mensekresikan
hormon untuk merangsang hipofisis anterior yang disebut hormon
gonadotropin. Hormon ini nantinya merangsang hipofisis anterior
menghasilkan Luitenzing Hormon (LH) dan Follice Stimulating Hormon (FSH).
LH akan menstimulasi sel-sel Leydig agar menghasilkan hormon terstosteron.
Tertosteron merupakan hormon yang bertanggung jawab dalam
spermatogenesis dan sifat kelamin sekunder laki-laki. FSH menstimulasi sel-sel
sertoli pada tubulus seminiferus yang mengubah spermatid menjasi sperma.
Klik bagan kinerja hormon reproduksi pada laki-laki untuk melihat
penjelasan kinerja hormon
3. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA SPERMA?
Proses pembentukan sperma dinamakan spermatogenesis. Spermatogenesis
terjadi pada tubulus seminiferis dalam testis. Energi yang digunakan proses
spermatogenesis berasal dari selsel sertoli. Fase awal spermatogenesis,
spermatogonium memiliki sifat diploid (2n) yang mengandung 23 pasang
kromosom. Melalui pembelahan mitosis spermatogonium selanjutnya
menjadi spermatosit primer (2n), spermatosit primer membelah menjadi
spermatosit sekunder (meiosis I). Spermatosit sekunder berjumlah dua dan
bersifat haploid (n) mengandung 23 buah kromosom. Meiosis II kemudian
terjadi yang mengakibatkan spermatosit sekunder membelah menjadi empat
yang disebut spermatid dengan bentuk dan ukuran yang sama. Spermatid
akan matang menjadi sperma bersifat haploid (n) yang dapat menuju saluran
epididimis. Bagaimana? Masih belum paham? Perhatikan video dan gambar
pada halaman berikutnya untuk lebih mengerti tentang spermatogenesis !
10