Page 3 - modul ajar Biologi IHT
P. 3
Teori Asal-usul Kehidupan
Teori asal-usul kehidupan, yaitu:
Teori abiogenesis (generatio spontanea). Pada abad ke-17 Aristoteles menyatakan bahwa
makhluk hidup itu terjadi dengan mendadak atau secara spontan (abiogenesis atau generatio
spontanea). Teori ini didukung oleh Leeuwenhook (pencipta mikroskop). Secara kebetulan
Leeuwenhook mengambil sedikit air yang di dalamnya terendam jerami yang busuk, ternyata
di dalam air tersebut ditemukan organisme hidup. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa makhluk terjadi begitu saja berasal dari benda mati.
Teori biogenesis. Teori ini tokohnya adalah Lazzaro Spallanzani, Francisco Redi, dan Louis
Pasteur. Teori ini berhasil menggugurkan teori abiogenesis. Teori biogenesis mengemukakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Semboyannya “omne vivum ex ovo,
omne vivum ex vivo”, yang artinya kejadian makhluk hidup berasal dari telur, kejadian
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada. Pada percobaan F. Redi
menggunakan daging. Ternyata hasilnya Botol I (daging ditutup rapat) tidak ada mikroba,
Botol II (ditutup dengan kain kasa) ada sedikit mikroba, Botol III (daging tidak ditutup)
hasilnya banyak mikroba. Spallanzani mengadakan percobaan dengan air kaldu yang
perlakuannya sama seperti percobaan F. Redi. Hasilnya sama dengan percobaan F. Redi.
Louis Pasteur mengadakan percobaan dengan air kaldu yang ditempatkan pada labu berleher
angsa. Hasil percobaannya sama dengan apa yang dilakukan F. Redi dan Spallanzani, yaitu
menolak teori Abiogenesis.
Organisasi Kehidupan
Tingkatan organisasi kehidupan dari yang terkecil sampai terbesar, yaitu:
Sel
1) Teori sel. Sejak penemuan mikroskop sederhana oleh Antonie Van Leeuwenhook (1623 –
1723) pada abad ke-16, penelitian di bidang biologi semakin berkembang pesat, yaitu: a)
Theodor Schwann (1810 – 1882) mengemukakan bahwa sel merupakan struktur terkecil dari
hewan. b) Mathias Jacob Schleiden (1804 – 1881) menyatakan bahwa sel adalah struktur
terkecil dari tumbuhan. Kedua teori yang dikenal sebagai teori sel itu menjadi pedoman bagi
penelitian biologi modern. Selain Schwann dan Schleiden, tokoh yang berjasa di dalam
pengembangan ilmu biologi, antara lain: a) Baron George Cuvier (1769 – 1832), pelopor
ilmu anatomi perbandingan. b) Carolus Linnaeus (1707 – 1778), perintis ilmu taksonomi. c)
Johann Gregor Mendel (1822 – 1884), pelopor ilmu genetika. d) Charles Darwin (1809 –
1882), pencetus teori evolusi.
Bagian-bagian sel
Selaput plasma dan dinding sel. Selaput plasma terdiri dari dua lapisan lipoprotein, yaitu: (1)
Lapisan luar terdiri dari protein yang mudah dilalui oleh molekulmolekul zat kimia. (2)
Lapisan dalam terdiri dari lemak (lipid) yang bersifat selektif (memilih) terhadap molekul-
molekul zat kimia dan hanya molekul yang dapat larut dalam lemak saja yang dapat masuk.
Fungsi selaput plasma mengatur transportasi zat-zat dari sel ke sel. Dinding sel terdapat pada
sel tumbuhan. Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan merupakan hasil proses
3