Page 241 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 241
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
memperingati pahlawan-pahlawan kemerdekaan dan menyempurnakan
apa yang sesuai untuk menegakkan Republik Indonesia berdasarkan
101
kedaulatan rakyat .
Upacara kemerdekaan diselenggarakan pula oleh
Mangkunegara VIII. Dalam upacara tersebut, R.M. Amin Singgih mula-
mula menerangkan sejarah singkat perjuangan bangsa Indonesia untuk
menentang penjajahan. Berikutnya, acara dilanjutkan dengan
102
pembacaan mosi pegawai di Mangkunegaran.
1. Sekalian pegawai Mangkunegaran, berjanji selalu setia terhadap Sri
Paduka Kanjeng Mangkunegara VIII beserta Pemerintah Negeri
Mangkunegaran, dan berjanji, setiap waktu bersedia menurut dan
mengerjakan semua anjuran dan perintah Sri Paduka Kanjeng
Mangkunegaran VIII beserta Pemerintah Negeri Mangkunegaran.
2. Sekalian pegawai Negeri Mangkunegaran, berjanji yang dikuatkan oleh
rasa tanggungjawab akan memelihara dan mempertahankan tetapnya
kemerdekaan Republik Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
3. Sekalian pegawai Negari Mangkunegaran berjanji, bersikap dan berjejak
seksama sebagai warga Negara Republik Indonesia dan menentang
segala kekuasaan asimg yang hendak memerintah dan menjajah
Indonesia Merdeka Tanah Air Kita.
Ulang bulan ketiga diselenggarakan tanggal 17 November 1945.
Di Yogyakarta, upacara peringatan hari ulang bulan kemerdekaan
Desember dirayakan di masing-masing kemantren. Selain itu, acara
dilanjutkan dengan gerak jalan yang dilakukan oleh Tentara Keamanan
Rakyat menuju ke Tegal Rejo.
Sementara di Kendal, perayaan proklamasi pertama
diselenggarakan di Alun-alun dan diakhiri dengan gerakan pergantian
pangreh praja. Dipimpin oleh Soekarmo (wakil KNI dan ketua BKR
Kendal) dan Hutapea (teknisi pabrik gula Cepiring), mereka mendobrak
pintu kabupaten, menurunkan bupati Kendal, R. Koesoemohoedojo,
dari jabatannya, serta menyelenggarakan pemilihan bupati baru.
Hasilnya, Soekarmo diangkat menjadi bupati baru. Dan begitu terpilih,
Soekarmo segera melakukan dua langkah penting. Pertama, mengirim
surat kepada presiden Republik Indonesia dan gubernur Jawa Tengah
tentang pergantian pangreh praja di Kendal. Kedua, mengunjungi
daerah-daerah di wilayah Kendal untuk memberi penjelasan kepada
103
rakyat tentang pergantian bupati.
229