Page 252 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 252
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan Akhir :
1 Lihat Rosihan Anwar. Kisah-Kisah Zaman Revolusi Kemerdekaan. Jakarta:
Kompas, 2015. hlm: 115.
2 Provinsi Jawa Tengah dengan wilayah seperti sekarang terbentuk 4 Juli 1950
melalui Undang-Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1950.
3 Sebelumnya bernama Domei dan bertempat di bangunan yang sekarang
menjadi Jogja Library Center lantai 2, kantor berita ini berlokasi di jalan
Ngabean. Kepala radionya bernama Warsono dan dibantu oleh Soeparto,
Soetjipto, Abdullah Umar, dan Umar Sanusi. Sementara itu, juru wartanya ialah
Soetomo, Soegijono, dan Abdul Karim Daeng Patombong. Lihat Rinafika
Dianasari. Peranan RRI Stasiun Yogyakarta dalam Menggerakkan Perjuangan di
Daerah Yogyakarta. Yogyakarta: Program Pendidikan Sejarah Jurusan
Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta, 2011. hlm: 63.
4 Lihat Badan Musyawarah Museum. Yogya Benteng Proklamasi. Yogyakarta:
Badan Musyawarah Museum, 1985. hlm. 48. Bandingkan dengan P.J.
Suwarno. Hamengku Buwono IX dan Sistem Birokrasi Pemerintahan Yogyakarta
1942-1974: Sebuah Tinjauan Historis. Yogyakarta: Kanisius, 1994. hlm. 166.
Lihat pula Tashadi, dkk. Sejarah Revolusi Kemerdekaan (1945-1949) di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi
Sejarah Nasional, 1991. hlm: 55.
5 Penyebaran berita proklamasi di Yogyakarta tidak lepas pula dari jasa Sumarjo,
salah satu anggota Barisan Pelopor Istimewa. Lihat Sudiro. Pengalaman Saya
Sekitar 17 Agustus 1945. Jakarta: Yayasan Idayu, 1978. hlm: 44.
6 P.J. Suwarno. loc.cit.
7 Informasi ini diperoleh dari perbincangan dengan dua narasumber selama
tanggal 4-5 Mei 2015. Kedua narasumber tersebut tidak ingin namanya ditulis.
8 Lihat “Kawat S.P. Jogjakarta Koo dan S.P. Pakualaman Koo”, Sinar Baru, 23
Agustus 1945.
9 Lihat Badan Musyawarah Museum. loc.cit. serta Tashadi, dkk. op.cit., hlm: 57.
10 Ibid.
11 Kedudukan daerah istimewa dalam republik mulanya ditentang oleh
Sukarno. Sukarno mengira bahwa Kooti hendak berdiri sendiri sebagai negara
dalam republik Indonesia. Namun berkat penjelasan B.P. H. Puruboyo, salah
anggota PPKI perwakilan Yogyakarta, ide itu bisa diterima.
12 Amanat Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII dikeluarkan secara
terpisah dan tertanggal 28 Poeasa Ehe 1876. Baca Koleksi Pribadi Yurahman
dalam R. Wahyu Kartiko Condro. KNID dan Peranannya di Yogyakarta pada
Masa Perjuangan Kemerdekaan, 1945-1946. Yogyakarta: Universitas Negeri
240