Page 271 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 271

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        serukan supaya tetap tinggal, tenang dan tenteram melakukan
                        kewajibannya maisng-masing ....!


                        Lain  lagi  di  Kediri.  Meskipun  pada    17  Agustus  1945
                Kemerdekaan  Indonesia  telah  diproklamirkan,  dan  15  Agustus  1945
                Jepang  telah  menyerah  kepada  Sekutu,  sampai  akhir  Agustus  tentara
                Jepang  masih  memegang  senjata  dan  kekuasaan.  Hanya  saja,  berita
                proklamasi akhirnya juga tersebar di Kediri, yang segera disusul dengan
                berbagai upaya rakyat untuk mewujudkan apa yang telah dilakukan di
                Jakarta  dengan  membentuk  badan-badan  pemerintahan,  khsususnya
                KNI dan BKR, dan hal-hal lain yang akan dibahas nanti dalam peralihan
                kekuasaan.


                5.6. KONSOLIDASI KEKUASAAN
                Penjelasan Umum

                        Proklamasi  kemerdekaan  telah  dikumandangkan  dan  beritanya
                telah  didengar melalui  siaran  radio  dan  juga  siaran  pers.  Akan  tetapi,
                pemindahan  kekuasaan  yang  disebut  dalam  teks  proklamasi,  yakni
                diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam waktu yang secepat
                mungkin, belum dapat dilaksanakan seketika itu juga. Sebab, kekuasaan
                masih di tangan Jepang yang oleh Sekutu diberikan kedudukan status
                quo,  sarnpai  Tentara  Sekutu  tiba  untuk  mengambilalihnya.  Bagi
                Indonesia,  kekuasaan  tersebut  sangat  diperlukan  bagi  kelangsungan
                hidup bangsa dan negara Republik Indonesia. Tetapi untuk mengambil
                kekuasaan dari tangan Jepang jelas tidak mudah. Jepang telah menjadi
                taklukan Sekutu, sehingga wewenang untuk mengambilalihkan kepada
                pihak  Indonesia  tidak  dimilikinya.  Selain  itu,  untuk  mengambilalih
                kekuasaan dibutuhkan suatu kekuatan besar, yang mampu menghadapi
                dan melucuti senjata tentara Jepang.

                        Dengan  demikian,  setelah  proklamasi  dibacakan,  langkah
                berikutnya adalah mempersatukan seluruh kekuatan rakyat yang masih
                bertebaran, yang belum terhimpun dalam wadah yang memungkinkan
                untuk  melaksanakan  tugas  pengambilalihan  kekuasaan.  Sebelum
                mengambilalih  kekuasaan,  terlebih  dulu  diselenggarakan  konsolidasi,
                yaitu  langkah  untuk  memperteguh  dan  memperkuat  persatuan.
                Konsolidasi tersebut berupa pembentukan badan-badan pemerintahan




                                                                                 259
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276