Page 81 - KUMPULAN_CERPEN_AKU DAN BPK
P. 81

Aku, Kamu, dan Secangkir Kopi


                    Pahit Yang Telah Dingin




                                     Wahyu Utami*


                    “Pagi, Nik.”

                    Sekujur tubuhku merinding. Bukan karena angin pagi yang
            berembus  dingin setelah  semalaman  hujan  deras  mengguyur

            bumi. Bukan juga karena kemeja tipis yang kukenakan ini, aku
            kehabisan baju bersih karena seharian kemarin cucian belum
            kering semua.

                    “Biasa, Nik.”


                    Yah.. seperti biasa.  Tubuhku akan merespon suara
            itu dengan cara yang aneh. Rambut lembut di lengan dan
            tengkukku akan berdiri mendengar suara itu. Suaramu. Kamu.
            Yang selalu kunantikan tiap pagi, seperti biasanya. Berkemeja

            putih, bawahan hitam, mencangklong tas, duduk di kursi paling
            pojok. Dengan pesanan yang seperti biasanya.

                    “Kopi hitam pahit dan telo goreng.”  Kamu bahkan tak
            perlu  mengucapkan  detail  pesanan.  Aku  sudah  mencatat  dan

            mengingatnya dalam kepalaku. Otak ini telah menyimpan hal
            itu dengan senang hati. Dan mengirim sinyal kepada kedua
            tanganku untuk melaksanakan perintah.




                                                        Kumpulan Cerpen  69
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86