Page 14 - E-modul Perkembangan Teori Atom 1
P. 14
3. Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1908, Hans Geiger dan Ernest Marsden yang merupakan anak didik Ernest Rutherford melakukan
eksperimen dengan menembakkan sinar alfa (sinar bermuatan positif) pada pelat emas yang sangat tipis. Sebagian
besar sinar alfa itu berjalan lurus tanpa gangguan, tetapi sebagian kecil dibelokkan dengan sudut yang cukup besar,
bahkan ada juga yang dipantulkan kembali ke arah sumber sinar.
Dari hasil percobaan kedua asistennya itu, Ernest Rutherford menafsirkan sebagai berikut
Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah hampa.
Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti.
Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif dan sangat massif.
Gambar 1.6 Percobaan Rutherford Menembakkan Sinar Alfa
pada Lempengan Emas Tipis.
Sumber: Utami, et al., 2009
Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 1911, Ernest Rutherford mengungkapkan teori atom modern yang
dikenal sebagai model atom Rutherford.
a. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.
b. Atom tersusun dari:
1) Inti atom yang bermuatan positif.
2) Elektron-elektron yang bermuatan negatif dan mengelilingi inti
c. Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron sehingga atom bersifat netral.
Namun, teori ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari
inti akan disertai dengan pemancaran energi, sehingga lama kelamaan energi elektron akan berkurang dan
lintasannya makin lama makin mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
9