Page 16 - E-Modul Biologi
P. 16
hidung. Mukosa nasal ini juga menyediakan bantuan tambahan dengan melembabkan
udara saat inspirasi. Udara akan masuk ke faring atau tenggorokan setelah dari rongga
nasal (Hastuti et al., 2022).
b. Faring (rongga tekak)
Merupakan persimpangan tempat jalur udara dan makanan bertemu, yang mana
persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan (esofagus) dan rongga hidung ke
tenggorokan sehingga udara di dalam faring dapat berasal dari hidung atau dari mulut
ketika saluran hidung tersumbat. Fungsi dari faring menyalurkan udara dari hidung ke
trakea. Saluran penghubung hidung dengan tenggorokan disebut saluran pernapasan
nasofaring yang berada di bagian depan (Kumala & Ami, 2021). Rongga faring disajikan
pada Gambar 1.2 dan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Nasofaring : berada di bagian sebelah atas yang tingginya sama dengan koana.
2) Orofaring : berada di bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium.
3) Laringofaring : berada di bagian paling bawah.
Sumber : Kumala & Ami, 2021
Gambar 1.2 Faring
c. Laring (pangkal tenggorokan)
Merupakan pangkal tenggorakan yang terdiri dari lempengan-lempengan tulang
rawan berbentuk cincin seperti pada Gambar 1.3. Pada laring terdapat sebuah katup yang
disebut epiglotis. Epiglotis ini berfungsi mengatur jalannya makanan dan udara
pernapasan sesuai dengan salurannya masing-masing. Laring berada diantara faring,
laring, dan trakea. Laring terdapat pita suara yang terletak pada jakun yang menghasilkan
suara (Maf’ullah & Ami, 2021).
Modul Biologi Page 8