Page 15 - alat optik
P. 15
b) Rabun Dekat (Hipermetropi)
Gambar 1.5 rabun dekat (hipermetropi)
Penderita hipermetropi tidak dapat melihat dengan jelas objek yang
letaknya dekat dari mata walaupun mata berakomodasi maksimal. Hal ini
disebabkan karena otot siliar tidak berkontraksi sebagaimana mestinya
sehingga sinar-sinar dari objek yang dekat akan membentuk bayangan di
belakang retina. Penderita hipermetropi dapat ditolong menggunakan kaca
mata berlensa cembung (konvergen) atau positif. Agar dapat melihat pada
jarak baca normal (s = 25 cm), maka lensa kaca mata yang digunakan harus
menghasilkan bayangan di depan lensa pada jarak yang sama dengan titik
dekat penderita. kekuatan lensa cembung pada penderita hipermetropi dapat
ditentukan dengan persamaan :
1 1 1
= +
′
1
=
dengan
P = kekuatan lensa (dioptri/D)
s = titik dekat mata normal ( sn = 25 cm)
’
s = titik terjauh penderita/punctum proximum (bernilai (-) karena
bayangan bersifat maya) (m)
f = fokus lensa (m)
E-Module Model Pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain)