Page 14 - emodul-seni-budaya-ornamen-rumah-adat-mamuju-sulawesi-barat01
P. 14
Terjadinya peralihan kekuasaan kepemimpinan di kerajaan Mamuju,
di mana kerajaan Mamuju sempat mengalami kekosongan kepemimpinan.
Setelah pasca perjanjian Tamajjarra, kemudian sesuai kesepakatan
pemangku adat Galagar Pitu dan permintaan dari raja Mamuju yaitu
Tonileo, sepakat bahwa keturunan kerajaan Balanipa diangkat menjadi
raja di kerajaan Mamuju hingga saat ini (Syahrir Kila : 2018).
Ornamen rumah adat Mamuju belum dapat dipastikan pada abad atau
tahun berapa mulai menggunakan ornamen pada bangunannya, serta
nama jenis bunga yang menjadi sumber ide desainnya juga belum
diketahui, dikarenakan menelusuri jejak literatur ornamen rumah adat
mamuju tidaklah mudah, banyaknya sumber tertulis maupun peninggalan
asli yang sudah hilang. Adapun rumah adat Mamuju sekarang merupakan
rumah adat replika yang baru di bangun pada tahun 2000. Akan tetapi
jika diamati dan dianalisis jenis ornamen rumah adat Mamuju hanya ada
jenis flora dan alam tidak ditemukan jenis fauna. Dikarenakan masyarakat
Mamuju mayoritas Muslim dan sistem kerajaannya sudah dipengaruhi
dengan agama Islam. Bisa dilihat dari bergantinya pemangku adat Pue
Masiki yang bertugas dalam bidang keagamaan, dimana sebelumnya
kepercayaan masyarkat Mamuju dipengaruhi agama Hindu. Hal ini bisa
dilihat dari beberapa hubungan diplomasi serta hubungan kekeluargaan
dengan kerajaan hindu tertua di Indonesia seperti kerajaan Badung di Bali
dan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, setelah agama Islam masuk ke
Mamuju Pue Masiki berganti menjadi Pue Kali hingga sekarang (Syahrir
Kila : 2018). Selain itu analisis dari segi warna, budaya adat Mamuju
identik dengan warna kuning sebagai simbol adat, seperti contohnya
8