Page 12 - E-Modul Interkatif Sejarah Agresi Militer Belanda di Lampung_Neat
P. 12

Invasi militer yang berlangsung selama dua tahun ini merupakan salah satu bentuk  upaya   Pada prinsipnya Syahrir (yang kabinetnya jatuh pada Juni 1947) dapat menerima beberapa
 Belanda  untuk  menjajah  kembali  Indonesia.Karena  ketika  Belanda  menyerahkan                usulan, tetapi  menolak  mengenai  pembentukan Pasukan Keamanan  Bersama di wilayah
 kekuasaanke Jepang pada tahun 1942, banyak aset atau faktor produksi Belanda yang tetap   Republik Indonesia. Tanggal 3 Juli dibentuk kabinet baru di bawah Amir Syarifuddin yang
 berfungsi.Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya yang berujung pada deklarasi   juga  tetap  menolak  pembentukan  Pasukan  Keamanan  Bersama  di  wilayah  Republik
 kemerdekaanIndonesia  pada tahun 1945 tidak sepenuhnya dapat diterima  oleh Belanda.   Indonesia.
 Belanda  tetap  tidakmau  mengakui  kemerdekaan  Indonesia  secara  de  jure,  sehingga
 Belanda  merasa  masihmemiliki  hak atas Indonesia dan harta  bendanya.  Perlawanan  demi
 perlawanan muncul diberbagai tempat, termasuk daerah Lampung (Mahardika D. G., 2022)

 Belanda  mengorganisir  invasi  untuk  merebut  kembali  daerah-daerah  yang  sebelumnya
 dikuasainya, terutama daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak.
 Namun  untuk  menyembunyikan  niat  itu  dari  pandangan  masyarakat  internasional,
 Belanda menyebut  serangan itu sebagai tindakan "Polisionil" dan menyatakannya  sebagai
 masalah  internal.Gubernur  Jenderal  Belanda  Dr.H.J.  van  Mook,  berpidato  di  radio  yang
 menyatakanbahwa  Belanda  tidak  lagi  terikat  dengan  Perjanjian  Linggarjati.  Saat  itu,
 tantara  Belanda  berjumlah  lebih  dari  100.000 orang, dilengkapi  dengan senjata  modern,
 termasuk  senjata  Baratyang  di pasok oleh  Inggris dan Australia.  Saat  berusaha  mencapai
 kesepakatan  atas  pelaksanaanisi  Perjanjian  Linggarjati,  ternyata  Belanda  tetap  melibatkan
 militernya  (Mahardika M. D., Agresi Militer  Belanda di Wilayah Batu Pujon 1947-1948:
 Sebuah Kajian Sejarah Lokal, 2022).
                            Gambar 2: Iring-Iringan Truk Infanteri Belanda Saat Operasi Produk,
 Pada tanggal 27 Mei 1947 mengirim nota ultimatum yang isinya antara lain sebagai berikut:  Aksi Polisionil Belanda Yang Pertama.
                              (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Agresi_Militer_Belanda_I)

 a.Pembentukan   Pemerintahan   Federal   Sementara   (Pemerintahan   Darurat)
 secara Bersama.
                 Pada tengah malam tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan tindakan agresi militer yang

 b. Pembentukan Dewan Urusan Luar Negeri.  dilakukan Belanda, yang mendapat perlawanan dari pemerintah, karena pada tanggal 15 Juli
                 1947, van Mook memberikan ultimatum kepada Republik Indonesia untuk menarik pasukan
 c. Dewan Urusan Luar Negeri, bertanggung jawab atas pelaksanaan ekspor, impor, dan devisa  sejauh 10 kilometer dari garis demarkasi. Tentu saja pemerintah Indonesia menolak permint-
                 aan Belanda tersebut, meninggalkan wilayah-wilayah tersebut dengan strategimiliter untuk
 d. Pembentukan Pasukan Keamanan dan Ketertiban Bersama (Gendarmerie),   mempertahankan  kemerdekaan  Indonesia. Agresi militer  merupakan  salah satu peristiwa
 Pembentukan Pasukan Gabungan ini termasuk juga wilayah Republik Indonesia  terpenting dalam sejarah bangsa Indonesia pada masa pasca kemerdekaan.Peristiwa ini dimu-
 (Mahardika D. G., 2022).  lai pada pertengahan tahun 1947, tepatnya pada tanggal 21 Juli sampai dengan 5 Agustus
                 1947.

















                                                                                                                3
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17