Page 15 - Sistem Reproduksi
P. 15

F.  Hasil Pengamatan

                       TABEL 4.1.1 PERILAKU SEKSUAL M.emys BERDASARKAN JENIS PAKAN
               PAKAN        Perilaku seksual
                            Head       Trailing  Attempi   Mounti-  Biting    Vocaliza-   Jumlah  Rata
                            Boobing              ng to     ng                 tion                 -rata
                                                 mount
                 Pepaya         4         7         9         5         0         2         27      4,5
                  100%       (15%)      (26%)     (33%)     (19%)     (0%)       (7%)     (100%)
                  Talas         4         7         6         5         0         2         24       4
                  100%       (17%)      (29%)     (25%)     (21%)     (0%)       (8%)     (100%)
                Pepaya +        6         9         7         4         0         2         28      4,6
                  Katuk      (21%)      (32%)     (25%)     (14%)     (0%)       (7%)     (100%)
                  (50%)
                 Talas +        3         7         7         4         0         2         23      3,8
                  Katuk      (13%)      (30%)     (30%)     (17%)     (0%)       (9%)     (100%)
                  (50%)
                  Katuk         6        12        12        10         0         5         45      7,5
                  100%       (13%)      (27%)     (27%)     (22%)     (0%)      (11%)     (100%)
                 Jumlah        23        42        41        28         0         13        147     24,5
                 Rata-rata     4,6       8,4       8,2       5,6        0         2,6      29,4     4,9

                       Dari tabel diatas diperoleh hasil pengujian non parametric Chi-squared (  ) diperoleh

               nilai    sebesar 5,2198 dan p-value = 0,2655 dapat disimpulkan bahwa variabel jenis pakan
               tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap perilaku seksual M. emys.

                              TABEL 4.1.2 PERILAKU SEKSUAL M.emys BERDASARKAN
                                              PRODUKTIVITAS INDIVIDU
               INDI-                                    Perilaku seksual
               VIDU         Head     Trailing  Attempi   Mounti-   Biting    Vocaliza-  Jumlah  Rata
                          Boobing               ng to      ng                  tion               -rata
                                                mount
                 ABX          7        10         9         3         0         2         31       5,1
                (Jantan)   (23%)      (32%)     (29%)     (10%)     (0%)       (6%)     (100%)
                 ABC         16        13        13        11         0         11        64      10,6
                (Jantan)   (25%)      (20%)     (20%)     (17%)     (0%)      (17%)     (100%)
                  ABI         0        11        12        11         0         0         34       5,6
                (Betina)    (0%)      (32%)     (35%)     (32%)     (0%)       (0%)     (100%)
                  ABJ         0         5         4         2         0         0         11       1,8
                (Betina)    (0%)      (45%)     (36%)     (18%)     (0%)       (0%)     (100%)
                 ABK          0         3         3         1         0         0          7       2,3
                (Betina)    (0%)      (42%)     (42%)     (14%)     (0%)       (0%)     (100%)
                Jumlah       23        42        41        28         0         13        147     24,5
                Rata-rata    4,6       8,4       8,2       5,6        0         2,6       2,9      4,9

                       Dari tabel diatas diperoleh hasil pengujian non parametric Chi-squared (  ) diperoleh

               nilai      sebesar  13,101  dan  p-value  =  0,01079  dapat  disimpulkan  bahwa  variabel
               produktifitas  individu  menunjukan  adanya  perbedaan  yang  signifikan  terhadap  perilaku

               seksual  M.  emys  terutama  individu  ABC  (  ♂  )  namun  perlu  dilakukan  uji  lanjut  untuk
               membuktikan fenomena tersebut.





      9
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20