48
melambangkan kesedihan rakyat Indonesia. Puisi
ini bisa jadi merupakan bentuk keprihatinan
Sutardji sebagai penulis akan keadaan Indonesia.
Konteks situasi dalam puisi ini mewakili perasaan
keluh kesah masyarakat bawah di negeri kita yang
dimiskinkan dan dipinggirkan para penguasa di
atas.