Page 110 - E-Module Kerajaan Sriwijaya_SMA Muhammadiyah 1 Palembang
P. 110

4.2. Candi-candi peninggalan

       Kerajaan sriwijaya



       A. Candi Muara Takus
                                                 Gambar 4.13 Candi Muara Takus
                                                           Sumber :
                                               https://fahum.umsu.ac.id/info/wp-
                                                content/uploads/2024/03/Candi-
                                             Muara-Takus-Sejarah-Fungsi-Ada-apa-
                                                 saja-di-Candi-Muara-Takus.jpg

















                 Candi Muara Takus adalah situs candi Buddha yang terletak di Desa
        Muara  Takus,  Kecamatan  XIII  Koto,  Kabupaten  Kampar,  Riau,  Indonesia
        (Fajrin  et  al.,  2021).  Diperkirakan  dibangun  antara  abad  ke-4  hingga  ke-11
        Masehi,  candi  ini  merupakan  salah  satu  peninggalan  tertua  dari  Kerajaan
        Sriwijaya  dan  menjadi  saksi  kebesaran  peradaban  Buddha  di  Indonesia.
        Kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan, termasuk Candi Sulung, Candi
        Bungsu,  Mahligai  Stupa,  dan  Palangka.  Candi  Muara  Takus  dikelilingi  oleh
        tembok  batu  putih  dan  memiliki  struktur  yang  menunjukkan  perpaduan
        arsitektur Buddha dan Hindu, seperti keberadaan simbol yoni dan lingga.
                        Nama  "Muara  Takus"  berasal  dari  dua  pendapat;  satu  menyebutkan
        bahwa nama ini diambil dari sungai kecil yang bermuara di Sungai Kampar,
        sedangkan  yang  lain  mengaitkan  dengan  istilah  dalam  bahasa  Cina  yang
        berarti  kuil  tua  yang  besar  (Sulistyani,  2020).  Meskipun  asal-usul  pasti
        pendirian candi ini masih menjadi misteri, bukti sejarah seperti prasasti dan
        arca Buddha di sekitarnya menunjukkan bahwa candi ini berfungsi sebagai
        tempat peribadatan. Pada tahun 2009, Candi Muara Takus dicalonkan sebagai
        Situs  Warisan  Dunia  UNESCO,  menegaskan  pentingnya  situs  ini  dalam
        sejarah dan budaya Indonesia.

                                                                                110
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115