Page 32 - E MODUL K3 DI LAB KIMIA
P. 32

Simbol zat kimia berbahaya

                  Simbol  zat  kimia  berbahaya  diperlukan  untuk  membedakan
              antara  bahan  kimia  berbahaya  dengan  bahan  kimia  yang  tidak
              berbahaya. Maka dari itu, diperlukan peraturan tentang simbol bahan
              kimia berbahaya yang menandakan sifat berbahaya dari suatu bahan

              kimia. Globally Harmonized System of Classification and Labeling of
              Chemicals  atau  dikenal  dengan  GHS  sebuah  lembaga  dibawah
              Perserikatan  Bangsa  Bangsa  (PBB)  yang  bekerja  untuk  merancang
              sistem  klasifikasi  pelabelan  barang  kimia  yang  disepakati  secara
              internasional.  GHS  tersebut  dibentuk  untuk  menyeragamkan  dan
              menggantikan  berbagai  klasifikasi  dan  pelabelan  yang  digunakan
              di berbagai Negara.

                    Simbol bahaya atau piktogram standar sistem GHS dibuat dalam
              bentuk  kotak,  diatur  pada  sudut  tertentu.  Simbol  berwarna  hitam

              terletak  di  latar  belakang  putih  dengan  garis  tepi  berwarna  merah.
              Setiap bahan kimia diklasifikasikan berdasarkan kriteria bahaya, yang
              oleh  GHS  diklasifikasikan  menjadi  bahaya  fisik,  bahaya  terhadap
              kesehatan  dan  bahaya  terhadap  lingkungan  akuatik.  Berikut  adalah
              beberapa label GHS berupa piktogram dan keterangan bahaya:


             1. Kelompok bahan yang berpotensi menimbulkan bahaya fisik
                  Kelompok bahan yang berpotensi menimbulkan                          bahaya fisik terdiri
             dari explosive (mudah meledak), oxidizing (pengoksidasi), flammable
             (mudah  tebakar),  compressed  gases  (gas  bertekanan),  corrosive
             (korosif).

             a. Explosive (mudah meledak)

                 Bahan dan formulasi yang masuk dalam kategori
                 bahaya  “explosive”  dapat  meledak  dengan
                 pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan
                 sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen di udara.
                 Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi
                 kuat  dengan  bahan  mudah  terbakar  atau  bahan
                 pereduksi dapat meledak. Sebagai contoh, asam

                 nitrat  dapat  menimbulkan  ledakan  jika  bereaksi                          kemenperin.go.id
                 dengan  beberapa  pelarut  seperti  aseton,  dietil                       Gambar 17. Piktogram
                 eter,  dan  etanol.  Piktogram  untuk  zat  yang                          untuk  zat  yang
                 mudah meledak ditujukkan pada Gambar 17.                                  mudah meledak.


                 Contoh zat yang mudah meledak adalah asam pikrat dan trinitro
                 toluena (TNT).





    23
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37