Page 8 - Modul Sejarah Candi Muara Takus New sabtu
P. 8
URAIAN MATERI
A. Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di indonesia
Mempelajari masuknya agama Hindu dan Buddha ke Nusantara
membutuhkan analisis yang cukup mendalam. dikarenakan para ahli
belum menyepakati siapa yang membawa budaya tersebut ke nusantara.
Secara garis besar, peneliti membagi proses masuknya budaya Hindu-
Buddha India menjadi dua. Pandangan pertama berangkat dari anggapan
bahwa masyarakat Indonesia pasif dalam prosesnya. Pendukung konsep
pertama telah lama berpendapat bahwa orang India menjajah. Teori-teori
yang termasuk dalam kelompok pandangan pertama antara lain: Teori
Brahman, Teori Ksatria, Waisya dan Sudra. Pendapat kedua yang muncul
kemudian berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. Pendapat kedua
termasuk tori reflow.
Untuk agama Buddha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang
disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Mashi agama Budha
masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca
Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara
lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat
ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan)
dari abad 2 - 5 Maschi. Di samping itu juga ditemukan arca perunggu
berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim). Agar
dapat memahami proses masuk agama budha india, anda dapat
membaca modul ini sampai habis karena berisi tentang teori masuk agama
budha india, Salah satu bukti nyata masukknya Agama Buddha di
Indonesia adalah ditemukan nya situs candi muara takus yang berlokasi di
desa Muara Takus, kecamtan XII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau
Indonesia.
B. Pembelajaran Sejarah Lokal Situs Candi Muara Takus
Sejarah kajian terhadap kepurbakalaan Muara Takus dimulai sejak
masa kolonial Belanda, dalam bentuk kegiatan seperti: survei, ekskavasi,
pemetaan, dan rekonstruksi. Perintis kajian kepurbakalaan di Muara Takus
adalah Cornet De Groot (1860), yang laporannya dimuat dalam Tijdschrift
voor Indische Taal, Land en Volkenkunde berjudul Koto Tjandi. Pada tahun
1879 terbit karya G. Du Rij van Beest Holle yang berjudul Beschrijving van
de Hindoe, Oudheden te Moeara Takus yang juga dimuat dalam Tijdschrift
5 | B u k u D i g i t a l C a n d i M u a r a Ta k u s