Page 212 - IPS KELAS VIII
P. 212

Wawasan



                        Terdapat dua bentuk imperialisme, yakni imperialisme kuno dan imperialisme
                     modern.
                     a.  Imperialisme kuno (ancient imperialism) adalah imperialisme yang berkembang
                        pada  masa  sebelum  Revolusi  Industri  dengan  semboyan Gold,  Gospel,  and
                        Glory (Kekayaan, Penyebaran Agama, dan Kejayaan). Suatu negara merebut
                        negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah
                        kejayaannya.  Negara pelopornya adalah Spanyol dan Portugal. Kedatangan
                        bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada masa awal seperti Portugis, Spanyol,
                        dan Belanda,  adalah  bentuk  imperialisme  kuno. Fungsi tanah  jajahan  pada
                        masa tersebut adalah untuk dikeruk keuntungannya.

                     b.  Imperialisme modern (modern imperialism) bertujuan memperoleh kemajuan
                        ekonomi. Timbul sesudah Revolusi Industri dalam rangka mencari bahan mentah
                        yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari  jajahan  untuk dijadikan
                        sumber bahan mentah  dan pasar bagi hasil-hasil  industri, kemudian juga
                        sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus. Adapun di Indonesia,
                        imperialisme modern berkembang setelah tahun 1870, pasca kebijakan Politik
                        Pintu Terbuka.

                        Politik Pintu Terbuka memberikan hak kepada kaum pribumi untuk memiliki
                     dan menyewakan  tanah kepada pengusaha swasta. Pengusaha dapat  menyewa
                     tanah dari Gubernemen dalam jangka waktu 75 tahun. Sejak tahun 1870, Indonesia
                     menjadi negeri bahan-bahan mentah untuk pabrik Eropa. Indonesia juga menjadi
                     negeri tempat menjual hasil produksi dan tempat penanaman modal asing.
                        Sejak saat itu, Indonesia dibuka untuk kepentingan modal asing. Politik ini
                     disebut Politik Pintu  Terbuka. Banyak negara menanamkan  modalnya,  seperti
                     Belanda,  Inggris,  Amerika,  Jepang, Belgia,  dan masih banyak lagi.  Dengan
                     demikian,  imperialisme  Indonesia  telah  bersifat  internasional.  Modal  asing
                     terutama  ditanamkan  dan dikembangkan  dalam  sektor pertanian,  karet,  teh,
                     tembakau, kopi, dan pertambangan minyak bumi.




                    c.  Revolusi Industri
                       Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Sudah
                    sangat  lama  bangsa-bangsa  Eropa  mengetahui  Nusantara  (Indonesia)  sebagai
                    sumber rempah-rempah. Bahkan sebelum Masehi. Mengapa mereka tidak mencari







                                                                   Ilmu Pengetahuan Sosial         199
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217