Page 36 - BUKU KENDARAAN BERMOTOR LISNAS AGUS HERMANTO
P. 36
BAB IV KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK
sehingga pengelolaan energi yang meliputi penyediaan, pemanfaatan dan
pengusahaan harus dilaksanakan secara terencana, ekonomis, terintegrasi
dan berkelanjutan. Namun saat ini subsidi energi sangat membebani
ekonomi nasional. Untuk Indonesia mulai akhir Desember 2014, subsidi
atas bensin (premium) dihapus/dikurangi dan subsidi minyak solar untuk
kendaraan bermotor bersifat tetap sebesar Rp. 1.000 per liter. Hal ini
ditandai dengan ditetapkannya Perpres No. 191/2014 yang ditindaklanjuti
32
dengan Permen ESDM No. 04/2015 dan Kepmen ESDM No. 0135/K/12/
33
MEM/2015 .
34
Kebijakan subsidi listrik juga telah dikurangi dengan tidak
diberikannya lagi subsidi listrik terhadap 12 golongan tarif tenaga listrik
sebagaimana diatur dalam Permen ESDM No 31 tahun 2014 walaupun saat
ini telah dicabut dan digantikan oleh Permen ESDM No 28 tahun 2016 .
35
Penghapusan subsidi BBM dan listrik tersebut mendorong menurunnya
subsidi energi dari 315 triliun rupiah pada tahun 2014 menjadi 119 trilliun
rupiah pada tahun 2015 yang digunakan Pemerintah untuk pembangunan
infrastruktur dan sosial.
Data historis konsumsi energi kementerian ESDM (2015)
36
menunjukkan peningkatan dari 139 juta setara barrel minyak (SBM) pada
tahun 2000 menjadi 256 juta SBM pada tahun 2010, atau meningkat
dengan laju partumbuhan rata-rata 6,2% (persen) per tahun. Sedangkan
proyeksi konsumsi energi di sektor transportasi untuk kurun waktu 2015-
2055 dengan pertumbuhan terbesar adalah pada penggunaan avtur/avgas
dengan laju partumbuhan 11,3% (persen) per tahun, diikuti oleh listrik
(7,2%), bensin (6,8%), dan minyak solar/diesel (5,0%). Penggunaan Bahan
Bakar Gas (BBG), minyak bakar dan minyak tanah mengalami penurunan.
Menurut Agus (2012) meskipun penggunaan BBG terus dikembangkan
37
namun karena infrastruktur pasokannya belum memadai, sehingga sampai
saat ini pengembangan BBG untuk transportasi masih banyak mengalami
32 Peraturan Presiden Republik Indonesia No 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga
Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
33 Permen ESDM No.4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Permen No 39 Tahun 2014 Tentang Perhitungan
Harga Jual Minyak Eceran Bahan Bakar Minyak
34 Keputusan Menteri ESDM No. 0135 K/12/MEM/2015 tentang Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak
Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan
35 Peraturan Menteri ESDM No. 28 Tahun 2016 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan
Perseroaan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.
36 ESDM. 2015. Ibid.
37 S Agus, 2012. “Data Historis Konsumsi Energi dan Proyeksi Permintaan-Penyediaan Energi di Sektor
Transportasi,” dalam Konferensi Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012,
Jakarta, ID, 2012, pp. 24–29.
31
POKOK-POKOK PEMIKIRAN Dr. AGUS HERMANTO