Page 109 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 109

BAB III
                                   Dr. Fadli Zon, M.Sc
                              MENGUKUR KINERJA PARLEMEN?



                 yang  menjadi tolok  ukur  dalam  parlemen.  Misalnya:
                 apakah standar, cita-cita, atau tujuan minimum? Dalam
                 konteks ini, tolok ukur parlemen, standar, dan praktik yang

                 baik telah dikembangkan untuk tujuan  self-assessment.
                 Sementara  yang  lain  berusaha  mengidentifikasi  kriteria
                 minimum untuk menjadi parlemen yang demokratis.
                 Kedua metode tersebut difokuskan pada tahap menilai
                 di mana posisi parlemen saat ini. Untuk mengidentifikasi
                 tiga kategori parlemen, yaitu: baru muncul, berkembang
                 dan dewasa.

                   Ada  empat  pendekatan yang mengkategorikan
                 berbagai tolok ukur dan kerangka penilaian :
                                                            57
                      1.  Pendekatan  IPU  (International  Organization  of
                         Parliaments), yang telah menciptakan kuesioner
                         untuk  mengidentifikasi  praktik-praktik  yang
                         baik.

                      2. Pendekatan CPA (Commonwealth Parliamentary
                         Association), tolok ukur dinyatakan  sebagai
                         standar minimum dan bukan sebagai pertanyaan.

                      3. Pendekatan EC (European  Commission) yang
                         berfokus pada bagaimana European  Commission
                         dapat terlibat dan mendukung parlemen
                         di seluruh dunia.  European  Commission






                                           101 DPR RI
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114