Page 63 - BUKU GELORA KATA KATA FAHRI HAMZAH
P. 63
Dr. Fadli Zon, M.Sc
03
OTORITARIANISME BARU
Kemana-mana KPK dan penegak hukum kampanyekan
transparansi. Tetapi kasus Nazaruddin mereka tutupi.
Mereka selalu ingin dianggap sakral dan berwibawa tapi
dengan cara menjaga ketertutupannya.
Mereka takut kelihatan bodoh-nya makanya menutup
diri dari pengamatan publik.
Karena bodoh, takut berbicara secara terbuka kepada
lawyer lalu menakut-takuti saksi/tersangka.
Para lawyer mengeluh karena kalau mereka makin pintar
mendebat penyidik, maka klien jadi korban.
Kasus Nazaruddin akan menjadikan klimaks kredibilitas
KPK. Untunglah terjadi ujung pimpinan lama.
Dalam kasus Nazaruddin, KPK bersandiwara dan
bermain sulap. Tapi sulap itu oleh siapa?
Kelakuan melarang lawyer mendampingi Nazaruddin
bukanlah perilaku anti korupsi, itu prilaku polisi korup.
Lalu membuka alat bukti (tas) tanpa Nazaruddin dan
lawyer-nya itu bukan kelakuan penyidik baik.
41