Page 4 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 4

KATA PENGANTAR KETUA DPR RI




                                                               UATU bangsa tidak akan pernah menjadi besar apabila tidak
                                                               pernah belajar dan bercermin dari sejarah masa lalunya.
                                                               Sejarah bukan sekedar cerita masa lalu tanpa makna. Sejarah
                                                               memberikan kita cakrawala luas untuk belajar dari masa lalu
                                                   Sdan mengambil manfaat guna perbaikan dan kemajuan di masa
                                                   depan.
                                                      Puji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
                                                   terbitnya Buku ke-1 berjudul ‘Seabad Rakyat Indonesia Berparlemen; dari
                                                   Volksraad ke Komite Nasional Indonesia  Pusat”. Dengan terbitnya buku
                                                   ini, bertambah pula satu pustaka berkualitas yang membahas mengenai
                                                   sejarah lembaga perwakilan perwakilan Republik Indonesia. Ada sesuatu
                                                   yang istimewa dari buku ini, karena biasanya pembabakan awal dari sejarah
                                                   lembaga perwakilan di Indonesia bermula dari pembentukan Komite Nasional
                                                   Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 dijadikan
                                                   sebagai tanggal dan hari lahir DPR RI. Walaupun memang pada masa kolonial
                                                   telah dibentuk Dewan Rakyat (Volksraad) dan beberapa putera terbaik bangsa
                                                   menjadi anggotanya.
                                                      Dalam buku ini tergambar bahwa pada kolonial telah banyak putera-
                                                   putera terbaik bangsa yang terpelajar dan memiliki nasionalisme tinggi bagi
                        Dalam buku ini             kemerdekaan bangsa dan kesejahteraan rakyatnya. Perjuangan tersebut tidak
                                                   mudah, karena lembaga perwakilan pada masa kolonial bukan benar-benar
                     tergambar bahwa               lembaga perwakilan yang demokratis dan didesain utnuk kepentingan bangsa

                   pada kolonial telah             Indonesia. Perjuangan beberapa tokoh untuk menggunakan Bahasa Indonesia
                                                   (yang  sebelumnya  dilarang)  dalam  sidang-sidang  Volksraad  merupakan
                        banyak putera-             sebuah langkah pendobrak dan menjadi salah satu alat perjuangan kalangan
                                                   pro-kemerdekaan. Sejarah mencatat beberapa nama besar putera bangsa
                putera terbaik bangsa              yang menjadi anggota Volksraad, seperti Soetardjo yang dikenal dengan
                  yang terpelajar dan              petisinya, Muhammad Husni Thamrin, Agus Salim, Tjokroaminoto, Radjiman
                                                   Wediodipoero, dan masih banyak lagi lainnya.
               memiliki nasionalisme                  Sejarah berparlemen kemudian berlanjut pada masa pendudukan
                              tinggi bagi          Jepang melalui Chuo Sangi-in (Dewan Pertimbangan Pusat) sampai dengan
                                                   terbentuknya  Badan  Penyelidik Usaha-Usaha  Persiapan Kemerdekaan
                kemerdekaan bangsa                 Indonesia (BPUPKI). Sidang-sidang BPUPKI inilah yang kita ketahui bersama

                    dan kesejahteraan              melahirkan gagasan-gagasan mengenai dasar negara Pancasila dan rumusan
                                                   undang-undang dasar bagi Indonesia merdeka.
                               rakyatnya.             Pada akhirnya, saya mengucapkan selamat membaca. Semoga buku ini
                                                   bermanfaat bagi semua pihak, baik politisi, akademisi, dan masyarakat pada
                                                   umumnya, khususnya gerenasi muda yang akan memegang tongkat estafet
                                                   perjalanan bangsa ini ke depan. Semoga semangat demokrasi yang diwujudkan
                                                   oleh lembaga perwakilan tidak pernah padam, hingga terwujud tujuan
                                                   bernegara, terciptanya masyarakat yang adil dan makmur.


                                                                                             Ketua DPR RI


                                                                                          Bambang Soesatyo



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   iii
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         D BUKU EMPAT DPR 100 BAB 00 HAL i OKE.indd   3                                                             11/21/19   22:11
   1   2   3   4   5   6   7   8   9