Page 53 - MAJALAH 219
P. 53
KUNKER
K OMISI X
(17/2/2023) silam.
Fikri menyebutkan Provinsi
Jawa Timur melalui dinas
pendidikannya telah melakukan
pendampingan, montoring, evaluasi,
dan melaporkan hasil pelaksanaan
program Merdeka Belajar secara
berjenjang dari level sekolah,
cabang, kemudian provinsi dalam
Pokja Manajemen Operasional
(PMO). Program Merdeka Belajar
juga berfokus terhadap materi
esensial dan menjadi penggerak
upaya peningkatan kualitas FOTO: BALGGYS/NR
pembelajaran.
Karakter tersebut memberi
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat mengikuti kunjungan kerja reses.
ruang bagi guru untuk
menyelenggarakan pembelajaran
berdiferensiasi. “Program ini juga pembelajaran lebih mendalam bagi berkembang sesuai minat bakatnya,
memberi ruang kepada guru, kompetensi dasar seperti literasi dan guru sebagai fasilitator siswa untuk
kepala sekolah dan pengawas numerasi. berkembang,” pungkas politisi Fraksi
untuk melek IT. Dinas Pendidikan “Merdeka Belajar kelebihannya PKS ini.
Provinsi Jawa Timur juga melakukan adalah memacu soft skill dan Di Semarang, Jawa Tengah,
pendampingan, montoring, evaluasi berkomunikasi dalam kebebasan Komisi X menyorot soal isu olahraga.
dan melaporkan hasil pelaksanaan berpendapat seperti halnya prinsip- Kali ini, masalah edukasi suporter
secara berjenjang dari level sekolah, prinsip Ki Hajar Dewantoro,” sebutnya. sepak bola. Edukasi suporter
cabang kemudian Provinsi dalam Sementara itu, pemerintah, sekolah, dipandang penting terutama yang
PMO,” ungkap Abdul Fikri. guru, dan orangtua perlu bekerja dilakukan klub-klub sepak bola di
Dengan ini, menurutnya, guru sama mengevaluasi dan memperbaiki Tanah Air. Sorotan isu ini mengemuka
menjadi lebih fleksibel melakukan program dan kegiatan PTM agar lebih menyusul kericuhan suporter PSIS
pembelajaran yang terdiferensiasi baik di masa depan. dan Persis Solo yang terjadi di luar
sesuai kemampuan peserta didik “Secara bertahap guru dituntut area Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa
dan melakukan penyesuaian meninggalkan cara konvensional Tengah. Adalah Anggota Komisi X
dengan konteks dan muatan lokal. dalam kegiatan belajar mengajar di DPR Ledia Hanifa yang menyorot
Tak lupa fokus pada pembelajaran kelas. Kurikulum yang sesuai dengan persoalan ini.
materi esensial, dan membuat era saat ini, yaitu membiarkan siswa Ia meminta para pemangku
kepentingan agar ikut terlibat aktif
dalam melakukan edukasi suporter
dari klub sepak bolanya sendiri.
Termasuk, saat klub bola masing-
masing tersebut memberitahukan
pembelian tiket dan prosedur saat
masuk ke dalam arena stadion.
“Kita ini, kan, paling sedih
kalau nonton sepak bola habis
(pertandingan) itu kerusuhan
penonton nih. Kita ketahui edukasi
ini penting, karena ada dua tim yang
fanatik dan tidak. Mungkin bisa
FOTO: BALGGYS/NR Ledia usai Kunker Komisi X DPR ke
dimulai dari klub itu sendiri,” jelas
Semarang, Jawa Tengah, Jumat
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah saat mengikuti Kunker Reses Komisi X. (17/02/2023) lampau. aar, gys/mh
TH. 2023 EDISI 219 PARLEMENTARIA 53