Page 61 - MAJALAH 227
P. 61
D APIL
Riyanta
Mengkritisi Buruknya
Pembangunan Jalan
Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah III Riyanta menjelaskan, jalan nasional
yang rusak di eks Karesidenan Pati karena faktor perencanaan yang tidak
memperhatikan kondisi tanah yang lembek. Kondisi itu diperparah dengan
pengerjaan yang amburadul serta lemahnya pengawasan proyek. “Faktor
lain adalah kerusakan akibat sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah,”
ungkapnya belum lama ini.
enurutnya,
penurunan
penawaran
pekerjaan konstruksi
Mtermasuk jalan
bisa di atas 20 persen dari pagu
anggaran. Perhitungan SNI
saat ini sangat rigid, tepat, dan
bahkan ngepres. ”Sedangkan saat
perencanaan anggaran biaya saat ini
secara normatif diatur SNI,” tuturnya.
Namun, ketika ada harga
penawaran terendah maka itu yang
dimenangkan. Padahal, secara
teknik dan ekonomi diyakini tidak
mungkin akan menghasilkan
kualitas pekerjaan sesuai spek
teknis. “Apalagi pengawasannya
yang sangat lemah. Biasanya
pengawas dikasih uang mingguan
atau persentase dari kontrak,” ujar FOTO: IST/NR
politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini. Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah III Riyanta saat meninjau jalan nasional yang rusak di eks Karesidenan Pati
Riyanta membandingkan
perencanaan sebelum reformasi.
Perencanaan saat itu menggunakan tidak mengerjakan sendiri, tapi beton di laboratorium forensik atau
analisa BOW dan masih diberikan mengajak sub kontraktor dalam laboratorium konstruksi. Hal itu jika
koefisien harga sampai 15 persen. pelaksanaanya. “Sub kontraktor masih memang diduga kuat ada unsur
“Sekarang koefisien harga tidak ada, disubkan lagi ke bos borong. Nilainya pidana korupsi dalam pengerjaan
penurunan penawaran sampai di ada yang sampai di bawah 40 persen jalur Pantura. “Apakah beton itu
atas 20 persen,” ungkapnya. dari nilai kontrak,” ungkap Riyanta. memenuhi sesuai syarat di kontrak.
Ia menambahkan, praktik Terkait persoalan ini dia Jika tidak sesuai pidanakan untuk
pengerjaan di lapangan, kontraktor mengusulkan, perlu dilakukan uji memberi efek jera,” tegas Riyanta.
utama sebagai pemenang tender teknis dan uji kualitas pekerjaan ssb/mh
TH. 2023 EDISI 227 PARLEMENTARIA 61