Page 181 - Sosiologi-BS-KLS-XI
P. 181

Proses peningkatan partisipasi dalam
                                                                       masyarakat bagi orang-orang yang kurang
                       “Masyarakat untuk semua”                        beruntung berdasarkan usia, jenis kelamin,
                       yaitu setiap orang memiliki                   disabilitas, ras, etnik, asal agama, status ekonomi,
                        hak dan tanggung jawab                         atau lainnya melalui peningkatan peluang,
                       untuk berperan aktif dalam                     akses ke sumber daya, dengan menyuarakan,
                           berpartisipasi.
                                                                          dan penghormatan terhadap hak.
                                                Integrasi  Inklusi
                                                 sosial     sosial

                                                      Kohesi
                                                      sosial


                                        Kondisi tidak adanya keretakan atau perpecahan,
                                     termasuk kemampuan mengelola keretakan yang terjadi.
                                    Sebuah masyarakat yang kohesif menciptakan rasa memiliki,
                                    mempromosikan sikap saling percaya, melawan pengucilan,
                                     marginalisasi, dan menawarkan anggotanya kesempatan
                                     untuk melakukan mobilitas ke atas (arah yang lebih baik).

                                     Gambar 4.8 Inklusi, integrasi, dan kohesi sosial
                                     Sumber: United Nations Department of Economic and Social Affairs (2016)


                        Kohesi sosial menurut McCracken dapat dilihat dari ciri masyarakat
                    berdasarkan tautan dan koneksi di antara unit-unit sosial seperti




                    yang menunjukkan saling ketergantungan. Inti kohesi sosial adalah tidak
                    adanya konflik sosial laten (konflik didasarkan pada kekayaan, etnik, ras,
                    dan gender) dan adanya ikatan sosial yang kuat (misalnya, masyarakat

                    (Manole, 2012: 128).

                        Konsep kohesi sosial berkembang hingga saat ini. Misalnya, konsep
                    yang dikemukakan oleh      Organization for Economic Co-operation and
                    Development  (OECD). Kohesi sosial merupakan kelompok yang memiliki
                    karakteristik mampu bekerja untuk kesejahteraan anggotanya, melawan
                    pengucilan, menumbuhkan rasa saling memiliki, kepercayaan, dan
                    memungkinkan para anggotanya melakukan mobilitas sosial (Fonseca,
                    2019: 234).






                                                      Bab 4|Membangun Harmoni Sosial     167
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186