Page 160 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 160

pemilik dan penggarap imbang yaitu 50:50. Jika seseorang tidak
                   menjalankan peraturan perjanjian bagi hasil, akan dikenai sanksi.
                        Implementasi  bagi  hasil  menimbulkan persoalan,
                   penghalangnya dari bidang agraria. Supaya dapat berjalan baik,
                   Landreform dilaksanakan secara gotong royong, sesuai regulasi
                   Landreform dan Pancasila. Bila perlu mengadakan retooling
                   petugas yang mengadakan penyelewengan. Perombakan
                   struktur pertanahan membawa prinsip mengadakan pembatasan
                   maksimum dan minimum, selain petani mengusahakan secara
                   aktif tanah pertanian. Pelaksanaan Landreform dibagi dua.
                   Pertama, daerah Jawa, Bali, Lombok, dan kedua adalah sisanya.
                   Fase pertama hampir selesai, dan fase kedua masih membutuhkan

                   waktu 1 tahun lagi karena problem tanah begitu rumit, apalagi
                   300.000 ha.
                        Undang-undang Bagi Hasil juga kesandung masalah, antara
                   lain pendudukan tanah di kota, perkebunan dan hutan secara
                   liar. Undang-undang No.51/1960 mengatur dan mengutamakan
                   musyawarah. Trasmigrasi perlu dijalankan karena Jawa padat
                   penduduk. Pada tanah yang sempit tetap dilaksanakan pertanian
                   yang intensif supaya menghasilkan dan meningkatkan produksi.
                   Diadakan Landuse Planning dalam Undang-undang No.38
                   penyediaan tanah bagi perkebunan tebu supaya produski gula
                   tidak mandeg.
                        Tanah gundul, tanah kepentingan negara, tanah industri,
                   dan tanah keperluan keagamaan dijamin oleh pemerintah dan
                   diberikan hak yang kontinyu. Tanah bengkok dan tanah gogol
                   juga butuh penjelasan yang tidak mudah. Dalam persoalan
                   Landuse, sedang diselesaikan suatu Dewan Landuse yang
                   mengatur penggunaan tanah yang bersifat nasional dan regional.
                   Dewan Landuse diisi para ahli, organisasi, buruh, tani, dan

                   golongan fungsional lainnya. Jika sudah terselenggara, akan








                                   Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria  129
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165