Page 7 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 7
sumber daya yang tengah kita (Kementrian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional) atau segenap pemangku
kepentingan lalukan saat ini.
Sebagai institusi ATR/BPN yang tugas utamanya mendidik,
meneliti, mengabdi, STPN harus menghasilkan produk-produk
indentifikasi yang jauh lebih bermutu dibandingkan satuan-
satuan kerja yang lain. Kesempatan untuk berperan seperti
itu tentunya sangat terbuka luas. Jejaring yang dimiliki serta
kompetensi keilmuan yang ada pada individu-inidividu di
dalamnya sangat membantu untuk menghasilkan indentifikasi-
identifikasi persoalan yang komprehensif. Dengan sumber daya
yang dimiliki STPN saat ini identifikasi-identifikasi masalah-
masalah agraria dan pertanahan, di samping komprehensif juga
kami harapkan semakin membumi. Pertautan teori serta praktik
yang kental akan menjadikan informasi hasil identifikasi itu tepat
secara praksis dan logis secara teoretis.
Dalam konteks yang lebih mikro buku ini juga tidak kurang
manfaatnya. Di tahun menulis yang sudah kita canangkan di awal
tahun 2021 ini, kehadiran buku, yang notabene berasal dari penulis
luar STPN, mudah-mudahan menjadi penyemangat kepada para
penulis serta calon penulis dari lingkungan STPN untuk kembali
menuangkan gagasan serta angan-angannya dalam tulisan-tulisan
bermutu. Kedua, di samping karena substansinya, kita juga masih
akan terus melakukan skema penerbitan seperti ini karena kita
masih harus terus berupaya membangun jejaring dengan berbagai
pihak. Mudah-mudahan dengan bangunan jejaring yang ada dan
tengah kita bangun pada akhirnya manfaatnya akan kembali lagi
kepada kita. Ketiga, perspektif yang dibawa oleh tulisan ini kami
harapkan memperkaya serta memperkuat perspektif-perspektif
vi Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono