Page 90 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 90
mengeluarkan kebijakan pertanahan, seperti UU Penanaman
Modal, UU Minerba, dan UU Pengadaan Tanah.
Interpretasi Temuan Lapangan
Bagian ini akan menganalis temuan lapangan atas pertarungan
kepentingan dalam perumusan kebijakan dan implementasi
reforma agraria di di Cipari. Klaim tentang reforma agraria yang
dianut dan dijalankan oleh para aktor dalam posisinya masing-
masing. Dalam peta aktor reforma agraria terdapat relasi antar
subyek dan obyek serta relasi antar subyek itu sendiri. Sitorus
(2002:37) menyebutnya sebagai dua jenis relasi manusia terkait
dengan sumber-sumber agraria. Relasi ini dibedakan menjadi
relasi teknis agrariadan relasi sosial agraria.
Relasi yang pertama berkaitan dengan hubungan manusia
dengan sumber-sumber agraria melalui aktivitas kerja (produksi).
Sedangkan relasi kedua berkaitan dengan hubungan manusiadi
antara sesamanya (baik dalam arti perorangan maupun
kelembagaan) terkait dengan aktivitas kerja yang mereka lakukan
atas sumber-sumber agraria. Secara praktis, kedua relasi ini
dapat diidentifikasi dari bagaimana subjek-subjek agraria saling
berhubungan secara sosial satu sama lain dalam kaitan dengan
hubungan teknis masing-masing dengan sumber-sumber agraria
Relasi subyek reforma agraria yang dimaksud di sini adalah
suatu hubungan yang terjadi tidak hanya diantara berbagai pihak
didalam masyarakat (yakni, antar-individu, antar-kelompok, atau
antar-lapisan didalamnya), akan tetapi juga melibatkan berbagai
instansi dan individu di dalam pemerintah (termasuk segi-segi
kerjasama dan kontestasi di antara unsur-unsurini), serta di
antara seluruh pihak tersebut dengan berbagai entitas bisnis
(Shohibuddin 2016:23).
Pertarungan Kepentingan dan Perebutan Kuasa Agraria 73