Page 7 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 7
seluruh kegiatan ini. Pada titik ini pula saya sangat bersyukur
karena kinerja unit penerbitan kami hingga saat ini masih bagus.
Untuk itu saya secara pribadi mengucapkan terima kasih.
Pada kesempatan ini, tanpa mengurasi rasa bangga serta
respek saya terhadap tulisan-tulisan lain, ijinkan saya mengulas
beberapa tulisan yang ada di buku ini. Tujuan ulasan ini untuk
memberikan sedikit gambaran bahwa pikiran-pikiran milenial
tentang yang kita geluti (terutama kita di STPN) sehari-hari
ternyata juga begitu dekat dengan mereka dan beragam. Di buku
ini ada yang mempertanyakan kontribusi UUPA. Mungkin kita
sudah sehari-hari membahas UUPA. Akan tetapi, apakah kita juga
tengah berbicara tentang kontribusi UUPA? Jangan-jangan tidak.
Mungkin ini harus menjadi bagian pemikiran kita kembali. Di buku
ini ada yang mengatakan sengketa serta konflik itu ibarat coretan
pada buku putih undang-undang agraria. Jika kita bayangkan
coretan itu menggunakan spidol bertinta permanen mungkin
konflik serta sengketa yang dibayangkan tulisan ini tidak akan
pernah selesai. Jangan-jangan anak ini tengah memikirkan itu. Di
situ ada juga yang mengatakan bahwa UUPA itu jembatan antara
negara dan masyarakat. Kita bisa mengatakan bahwa UUPA itu
sudah pasti menjadi jembatan antara negara dengan masyarakat.
Apakah memang pasti? Jangan-jangan anak ini sedang berbicara
ketidakpastian. Satu lagi yang juga menarik untuk disimak, di
dalam sini ada yang mengatakan kondisi agraria kita saat ini
merupakan pengulangan dari masa-masa lalu yang sangat jauh
dari kita. Jika kita telah lebih jauh, jangan-jangan anak ini sedang
mengatakan bahwa keagrariaan kita tidak sedang kemana-mana.
Kemudian, diantara pesimisme-pesimisme yang tadi, kita tetap
menemukan imbangannya. Kita tetap menemukan anak-anak
muda yang enerjik. Kita tetap menemukan anak-anak muda yang
vi 60 Tahun UUPA: Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif