Page 156 - Berangkat Dari Agraria
P. 156
BAB III 133
Kronik Hukum Agraria Nasional
Prinsipnya, kalau bisa dipermudah, maka permudahlah. Kalau
bisa dipercepat, maka percepatlah. Pemerintah harus bekerja cepat
dan cerdas dalam memenuhi kebutuhan rakyat atas tanah sebagai
sumber kehidupan dan kemakmurannya. *
3.11. Republika dan Pembaruan 41
Tahun 1997, saat kuliah tahun terakhir di Jurusan Antropologi,
FISIP, Universitas Padjadjaran - Bandung, untuk pertama kalinya saya
menulis artikel opini dan mengirimkannya ke koran, lewat kantor
pos berisi surat dan lampiran artikel tersebut. Ajaibnya, artikel opini
tersebut ternyata tayang di Republika dengan judul “Kepahlawanan,
Pemuda, dan Pembaruan” (11 November 1997). Hati saya girang tiada
kepalang. Perasaan bangga menyelimuti hati saya sepanjang hari itu.
Bagi seorang mahasiswa yang pertama kali menulis opini dan mengirim
tulisan ke koran nasional dan langsung dimuat, itu keajaiban.
Kebanggaan itu masih tersimpan di hati saya hingga sekarang,
menjelang koran Republika akan berhenti cetak, 31 Desember 2022.
Republikalah yang menyulut api semangat saya untuk menulis
di media massa, sampai saat ini. Api itu tetap menyala, berkat
Republika. Setelah itu, kami di Konsorsium Pembaruan Agraria yang
bermarkas di Bandung bekerja sama dengan Republika Jawa Barat.
Seminggu sekali, Republika menampilkan “Kalam Aneka” berisi
hasil kajian dan analisis kami. Waktu itu (sekira 2000-2022), secara
berkala Republika menayangkan konsep, ide, dan pengalaman
prakyek reforma agraria ke hadapan publik.
Kisah ini amat bersejarah bagi kami yang bekerja di gerakan
sosial pengusung agenda reforma agraria sebagai fokusnya dengan
Republika, koran umat dengan reputasi jurnalisme yang sangat
bergengsi. Republika media yang mendukung pembaruan.
Nuansa agamis
Setelah itu, artikel opini yang saya kirim jarang dimuat
Republika. Hanya beberapa artikel opini saya yang tayang di
41 Republika, 29 Desember 2022.