Page 74 - Persoalan Agraria Kontemporer: Teknologi, Pemetaan, Penilaian Tanah, dan Konflik
P. 74
Gambar 3. Situasi Belakang Rumah
Gambar 4. Bagian dalam Rumah
Dari gambar-gambar tersebut mewakili rumah-rumah yang ada di pinggir
perbatasan. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata memang kondisi
masyarakat yang di pinggir perbatasan misikin. Hal inilah yang menjadi
asumsi tulisan ini bahwa penyerobotan tanah yang dilakukan oleh pihak
masyarakat Oecusse adalah karena secara ekonomi pihak masyarakat
Indonesia yang di penggiran miskin.
Sebenarnya kondisi di wilayah sebelah (daerah Oecusse) sama
miskin, bahkan dai mengatakan lebih miskin. Bila memang kedua pihak
sama dalam sosial ekonomi, dan tentunya informasi ini benar karena
beberapa orang menyatakan yang sama, lalu mengapa pihak Oecusse yang
melakukan penyerobotan?
Jika melihat kekerabatan dua belah pihak, memang kedua negara
ini unik, banyak yang mempunyai kerabat, bahkan saudara kandung yang
berbeda negara. Contohnya adalah salah seorang informan kami yang
mempunyai adik kandung di Oecusse. Dia bercerita untuk pergi ke
Oecusse sangat gampang tidak perlu lewat pos lintas batas (PLB). Mereka
biasanya lewat jalan tikus, yang hanya dapat dilalui dengan jalan kaki
karena harus lewat hutan. Tepat seperti yang dikatakan oleh informan
tersebut bahwa border line (garis batas) yang ada di daerah RDTL adalah
65