Page 147 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 147

c.  Pola kerja: Linier dan Paralel
                    Hal yang masih saja dipertahankan dalam Penataan Akses
                    (2021-2023)  ialah  pola kerja linier  di  lapangan.  Tahapan
                    harus diselesaikan secara berurutan, termasuk persiapannya.
                    Pendekatan ini mengandaikan situasi lapangan dan kerja-
                    kerja  pemberdayaan  yang bersentuhan  dengan keragaman
                    manusia dan dinamika  lingkungannya dapat ditempuh
                    secara  mekanistik  layaknya  kerja  mesin.  Pendekatan  ini
                    mengabaikan  perubahan  situasi  atau hal-hal  lain  yang
                    sifatnya tidak dapat diperkirakan (unpredictable). Akibatnya,
                    ukuran pencapaian  didasarkan pada  apakah suatu tahap
                    telah selesai, bukan apakah proses dan hasil tahapan sudah
                    mendekati tujuannya? Bobot dan sifat kedua parameter ini
                    jauh berbeda: formalitas atau substansal.
                    Sepanjang periode 2021-2023, pelaksanaan lapangan Penataan
                    Akses  di Kabupaten Bantul keluar  dari  tradisi linearitas,
                    bukan berarti  mengabaikan  tahapan  dan  pencapaiannya,
                    namun FS  memutuskan  untuk menjaga jarak  dengan
                    tradisi birokrasi  yang  tidak berdampak  dan membebani
                    kerja-kerja rekayasa sosial. Pilihan bekerja secara paralel di
                    lapangan kami lakukan karena perubahan yang lebih baik
                    sering membutuhkan keberanian untuk berakrobat. Situasi
                    yang dibentuk oleh kultur birokrasi ini memosisikan kami
                    jadi  ‘andi  lau’  (antara dilema dan galau):  jika  kami  (FS)
                    bekerja dengan benar dan berhasil baik, maka kinerja kami
                    “melanggar” aturan; dan jika kami mematuhi aturan, maka
                    kinerja kami gagal dan tidak benar. Ketika faktanya demikian,
                    apakah Petunjuk Teknis masih layak diacu sebagai standar
                    kebenaran  sebagaimana klaimnya  dalam Mitigasi Risiko?
                    Petunjuk Teknis ini tidak berarti salah sama sekali, ia hanya
                    kurang lentur dan meleset dalam membaca situasi lapangan,
                    apalagi konteksnya Indonesia kontemporer.
                    Tentu saja  pola  paralel justru haram hukumnya dilakukan
                    dalam menyusun regulasi dan instrumen lapangan. Kuesioner
                    tidak  boleh  disusun  bersamaan  apalagi  mendahului



            132   REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
                  Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152