Page 235 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 235

Aju Pradnja Resosudarmo. Bogor: Center for International
                Forestry Research (CIFOR). 367–389.
            Chalid, Pheni. 2005. Otonomi Daerah: Masalah, Pemberdayaan,
                dan Konlik. Jakarta: Kemitraan.
            Durning, Alan Thein.     .  Mendukung Penduduk Asli . Dalam
                Masa Depan Bumi, Lester R. Brown dkk. Jakarta: Yayasan
                Obor Indonesia.
            Hadi, Sudharto P. 2006. Resolusi Konlik Lingkungan. Semarang:
                Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
            Hall, Derek, Philip Hirsch, dan Tania Murray Li. 2011. Power of
                Exclusion: Land Dilemmas in Southeast Asia. Singapura:
                NUS Press.
            Haryanto. 1991. Elit, Massa, dan Konlik: Suatu Bahasan Awal.
                Yogyakarta: Pusat Antar Universitas-Studi Sosial Universitas
                Gadjah Mada.
            Henslin, James M. 2007. Sosiologi: Dengan Pendekatan Membumi
                 Jilid   . Jakarta: Penerbit Erlangga.
            Iswinarto, Andreas. 2007. “Wajah Pertambangan Besar Indonesia:
                Konspirasi Imperialisme dan Sistim Politik Ekonomi
                )ndonesia yang Korup  Bagian )  . Dalam Tambang dan
                Pelanggaran (AM: Kasus-Kasus Pertambangan di )ndonesia
                2004–2005, disunting oleh Siti Maimunah. Jakarta: JATAM.
                181–186.
            Kuntjoro-Jakti, Dorodjatun. 1995. “Hubungan Sipil-Militer,
                Sistem Politik dan Sistem Hankam di Dunia Ketiga: Jalan
                Keluar atau Masalah Pokok? . Dalam Analisa Kekuatan
                Politik di Indonesia  Pilihan Artikel Prisma , Farchan Bulkin
                dkk. Jakarta: LP3ES.
            Maimunah, Siti. 2006. “Industri Ekstraktif, Tak Bermartabat
                dan Tak Berkelanjutan . Dalam Tambang dan Penghancuran



               210     Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240