Page 76 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 76

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 Tabel 7.
 Daftar PMA dan PMDN Kota Bitung Berdasarkan Sektor


 Jenis   No Nama Perusahaan  Jenis Usaha  Lokasi
 Investasi
 PMA  1  PT. Flipper Tobelo (Belanda) Jasa Rekreasi (Wisata   Kec. Lembeh Selatan
 laut)
 2  PT Bakri Cono  Jasa Rekreasi (Wisata   Kec. Lembeh Utara
 Tirta)
 PMDN  1  PT. Sarana Samudera pasifik Industri Kapal  Kec. Lembeh Selatan
 2  PT. Unggul Sejati Abadi  Industri Kapal  Kec. Lembeh Selatan
 Sumber:   BPPT dan PMD Kota Bitung Tahun 2013

 Model  penanaman  investasi  yang  sementara  digunakan  oleh

 investor adalah dengan menyewa dalam jangka waktu 25-30 tahun,
               Gambar 7. NJOP di Pulau Lembeh
 dan ada juga dengan cara mengangkat anak dari warga lokal ataupun   Sumber:   Data primer, 2014
 menikah  dengan  orang  lokal  (tapi  sudah  menjadi  WNI).  Sistem
 sewa  jangka  panjang  sampai  30  tahun  dilakukan  sebagai  upaya
               E.  Penataan Pertanahan Dalam Merespon Dinamika
 antisipasi untuk memperoleh BEP (balik modal), sehingga apabila
                   Investasi di Pulau Lembeh
 status  tanah  bermasalah,  keuntungan  sudah  diperoleh  dan  biaya
 penggantian modal sudah diperoleh.
               Berkaitan dengan investasi di Pulau Lembeh, pertanahan merupakan
 Investasi  yang  di  Lembeh  juga  dikatakan  tidak  terlalu  besar,
               salah permasalahan yang sampai saat ini belum dapat dipecahkan.
 tidak  sampai  10  milyar.  Tanah  dan  gedung  tidak  termasuk  nilai
               Problem  pertanahan  memang  tidak  semata  menjadi  persoalan
 investasi,  karena  investasi  adalah  nilai  yang  bergerak/berputar.
               pengambat  investasi  di  Pulau  Lembeh,  namun  juga  menjadi
 Tanah  di  Lembeh  bisa  murah  bisa  mahal.  Tanah  akan  dihargai
               problem  pembangunan  daerah  bagi  Kota  Bitung  sendiri.  Dua
 murah, apabila dibeli dari orang yang tidak tahu asal muasal tanah-
               persoalan  yang  menjadi  hambatan  berkaitan  dengan  pertanahan
 nya, sehingga dijual murah, tetapi akan menjadi mahal apabila yang
               adalah masih banyaknya tanah yang belum disertifikasi dan masih
 membeli tanah adalah pelaku usaha. NJOP di Lembeh sendiri masih
               sering  terjadi  sengketa  atas  tanah  dan  sertifikat  ganda.  Proses
 rendah, dengan kisaran di bawah 100. Kisaran harga tanah antara
               pengurusan  perpanjangan  HGB  Industri  (Hak  Guna  Bangunan)
 Rp. 6.000.000 untuk luasan 200 meter, atau sekitar Rp. 30.000
               dan  proses  akuisisi  lahan  juga  merupakan  persoalan  lain  yang
 per meter yang berlokasi di dalam pulau sementara untuk lokasi di
               mendapat  sorotan.  Pihak  pemerintah  Kota  Bitung  pun  mencatat
 tepian pantai sekitar Rp. 1.500.000 per meter persegi.
               makin  terbatasnya  jumlah  PMA  dan  PMDN  yang  melakukan
               investasi secara langsung di Kota Bitung beberapa tahun terakhir.
                   Ada keengganan untuk menanamkan investasi di Pulau Lembeh
               seperti  disampaikan  oleh  Kepala  Dinas  Pariwisata  Kota  Bitung:

 74                                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81