Page 4 - Perspektif Agraria Kritis
P. 4
ini hadir di tengah pertarungan itu, memberikan fondasi kokoh
yang berdasar kepada prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan dan
keberlanjutan dalam membahas problem-problem agraria.
Sebagai sebuah perspektif kritis, buku ini menawarkan kerangka
analitik untuk membongkar dimensi ekonomi politik di balik
situasi, diskursus, dan kebijakan reforma agraria yang sedang
berlangsung.” (Yance Arizona, PhD Candidate pada Van
Vollenhaven Institute, Leiden University)
“Istimewa! Mungkin kata tersebut cukup mewakili
penilaian saya tentang buku ini. Penulis berhasil memaparkan
perspektif agraria kritis dengan meracik dua hal sekaligus secara
runtut dan mudah dicerna: kerangka berpikir ilmiah dan
substansi agraria. Dasar teoritik yang kuat tampak dari metode
serta pisau analisis yang dipakai. Penggunaan teori akses dan
kekuatan eksklusi sangat membantu melihat realita lapangan
secara lebih jernih. Fakta berupa angka dan peristiwa yang
disuguhkan menjadi argumentasi kuat ketika dijadikan dasar
mengkritisi cara berpikir, kebijakan dan pelaksanaan program
terkait agraria yang berlangsung saat ini, seperti reforma agraria,
UU Desa, bahkan proses perdamaian di Aceh. Karenanya, buku
ini menjadi berharga bukan hanya untuk akademisi, namun juga
para praktisi/pejuang agraria di Indonesia.” (Taufiqul Mujib—
aktivis agraria, saat ini sedang menempuh studi lanjut di New
Zealands)
“Isu dominan dalam setiap analisis mengenai pemicu
konflik di Aceh baik yang disampaikan elite pemerintah,
pengamat maupun peneliti (termasuk Indonesianis) adalah
terkait dengan keadilan politik, ekonomi dan politik identitas.
Buku ini merupakan salah satu karya penting yang memberi
perhatian pada isu agraria sebagai akar pemicu konflik di Aceh.
Wawasan teoritik yang luas, kedalaman analisis dan kekayaan
penguasaan data telah menempatkan buku ini sebagai karya
yang padat secara akademik dan memiliki relevansi tinggi untuk
iii